Didorong oleh meningkatnya jumlah korban asing yang menjadi aktivis, semakin banyak orang tua Jepang yang menderita akibat kurangnya hak asuh.
Mereka pun akhir-akhir ini tampak mulai bersuara, melobi untuk perubahan dan menuntut pemerintah.
Baca Juga: Amerika Serikat Resmi Mundur dari WHO, Ketua DPR AS: Sungguh Tidak Masuk Akal
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah mengangkat keprihatinan mereka tentang masalah ini dengan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Beberapa orang tua Jepang dan warga asing secara kolektif telah mengajukan pengaduan ke badan hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menanggapi resolusi Parlemen Eropa pada Kamis, Kementerian Luar Negeri Jepang membantah bahwa negara itu tidak sesuai dengan perjanjian internasional tentang penculikan anak dan mengatakan akan terus menjelaskan tindakannya kepada negara-negara Uni Eropa.***