INDRAMAYUHITS – Di selatan Ukraina, Kota Mariupol mengalami kondisi yang sangat memilukan, wabah penyakit disentri dan kolera menyerang warga yang masih tersisa.
Walikota Mariupol mengungkapkan, hal itu disebabkan sistem sanitasi rusak akibat gempuran dan mayat membusuk di jalanan.
“Ada wabah disentri dan kolera. Perang yang memakan 20.000 penduduk. Sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan nyawa penduduk Mariupol lagi," ungkap walikota kepada televisi nasional yang dilansir Reuters.
Dia meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah untuk bekerja membangun koridor kemanusiaan.
Tujuannya untuk memberikan akses yang aman bagi penduduk yang tersisa meninggalkan kota, yang sekarang berada di bawah kendali Rusia.
Akibat perang yang lebih luas, badan pangan PBB mengatakan, pengurangan ekspor gandum dan komoditas pangan lainnya dari Ukraina dan Rusia dapat menimbulkan kelaparan kronis.
Baca Juga: Demi Persija Juara, Thomas Doll Ubah Total Gaya Permainan Lama yang Tak Sesuai Filosofinya
Dipastikan mencapai hingga 19 juta lebih orang terkena dampak secara global selama tahun depan.
Presiden Volodymyr Zelenskiy menyerukan agar Ukraina dimasukkan sebagai bagian dari Barat, dengan jaminan yang mengikat untuk perlindungannya.