Presiden Polandia Provokasi Parlemen Ukraina: Tak Perlu Tunduk pada Syarat Vladimir Putin

- 23 Mei 2022, 17:02 WIB
Presiden Polandia bakar semangat parlemen Ukraina untuk membuat sikap terkait perang dengan Rusia.
Presiden Polandia bakar semangat parlemen Ukraina untuk membuat sikap terkait perang dengan Rusia. /Reuters

INDRAMAYUHITS - Tepuk tangan meriah pecah di gedung Parlemen Ukraina, ketika Presiden Polandia, Andrzej Duda berpidato di depan anggota parlemen.

Presiden Andrzej Duda mengatakan, untuk mengakhiri konflik, Ukraina tidak perlu tunduk pada persyaratan yang diberikan Presiden Vladimir Putin.

“Saya ingin menegaskan bahwa Ukraina berhak untuk memutuskan masa depannya sendiri,” tandas Duda.

Baca Juga: MEMANAS! Tekan China, Presiden AS Joe Bidan Bertemu Sekutu Asia, Bantuan Pertahanan Jepang Jadi Prioritas

Apa yang dilakukan Rusia ia anggap sebagai upaya pengekangan dan jauh dari semangat demokratis.

“Disini, tepat di jantung Ukraina yang bebas, independen dimana semangat demokratis berdetak. Saya menyayangkan masih terdengar suara-suara yang mengganggu di Eropa, yang menginginkan Ukraina tunduk kepada Rusia,” ujar Duda.

Kunjungan Presiden Andrzej Duda memberikan dorongan kuat pada anggota parlemen Ukraina untuk segera mengambil langkah.

Baca Juga: Rusia Balas Usir Puluhan Staf Kedubes Tiga Negara Utama Eropa

Pada hari Minggu 22 mei 2022, parlemen Ukraina memberikan suara untuk memperpanjang darurat militer dan memobilisasi angkatan bersenjata untuk ketiga kalinya, hingga 23 Agustus 2022.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menekankan bahwa 27 anggota Uni Eropa harus mempercepat permintaan negaranya untuk bergabung dengan blok tersebut.

Potensi pencalonan Ukraina akan dibahas pada pertemuan puncak Brussels pada akhir Juni.

Baca Juga: Jadi Top Skorer Liga Inggris Pertama dari Asia, Berapa Bayaran Son dari Tottenham Hotspur?

Menteri Urusan Eropa Prancis, Clement Beaune pada hari Minggu 22 mei 2022 mengatakan kepada Radio J bahwa itu akan menjadi "waktu yang lama" sebelum Ukraina memperoleh keanggotaan UE, mungkin hingga dua dekade.

Tetapi Polandia meningkatkan upaya untuk meyakinkan anggota UE yang masih ragu, untuk menerima Ukraina ke dalam blok tersebut.

Zelensky mengatakan, kunjungan Duda mewakili "persatuan bersejarah" antara Ukraina, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991, dan Polandia yang mengakhiri kekuasaan komunis dua tahun sebelumnya.

Baca Juga: Mau Berkurban? Begini Syarat Sah dan Tips Memilih Hewan Kurban Terbaik

“Ini benar-benar kesempatan bersejarah untuk tidak kehilangan hubungan kuat seperti itu, yang dibangun melalui darah, melalui agresi Rusia. Semua ini bukan untuk kehilangan negara kita, bukan untuk kehilangan rakyat kita," papar dia.

Polandia telah menyambut jutaan pengungsi Ukraina dan menjadi pintu gerbang bantuan kemanusiaan dan senjata Barat ke Ukraina.

Ini juga merupakan titik transit bagi beberapa pejuang asing yang secara sukarela melawan pasukan Rusia.

Baca Juga: Son Cetak Sejarah, Jadi Top Scorer Pertama Liga Inggris dari Asia, Ini Sosoknya

Andrzej Duda memuji AS dan Presiden Joe Biden karena menyatukan Barat dalam mendukung Ukraina dan menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.

“Kyiv adalah tempat di mana orang dengan jelas melihat bahwa kita membutuhkan lebih banyak Amerika di Eropa, baik dalam militer maupun dalam dimensi ekonomi ini,” sambung Duda.

Duda adalah seorang pemimpin populis sayap kanan yang jelas-jelas lebih memilih mantan Presiden Donald Trump daripada Biden pada tahun 2020 pemilihan.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Seratusan Driver Baru Gojek di Cirebon Dikukuhkan Lewat Jambore, Ini Tujuannya

Pejabat Ukraina tidak banyak bicara sejak perang dimulai tentang tingkat korban negara mereka, tetapi Zelensky mengatakan pada konferensi pers hari Minggu bahwa 50 hingga 100 pejuang Ukraina terbunuh, tampaknya setiap hari, di timur.

Dalam laporan pagi staf umum, Rusia mengatakan pihaknya juga bersiap untuk melanjutkan serangannya di Slovyansk.

Slovyansk adalah kota di provinsi Donetsk yang mengalami pertempuran sengit bulan lalu setelah pasukan Moskow mundur dari Kyiv. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah