Setelah mengumpulkan semua detail, tim menggunakan citra satelit dan foto udara untuk mencari di berbagai lokasi di wilayah tersebut.
Beberapa temuan penting era Islam, sementara yang lain berasal dari periode pra-Islam, seperti Mada'in Saleh, daerah Alula yang berusia 2.000 tahun dan pemandangan alam di wilayah barat, termasuk gunung berapi dan sumur.
“Setelah 75 menit terbang, tim berhasil menemukan sebuah desa yang hancur yang diyakini sebagai Al-Oshirah, disebutkan dalam Sunnah Biografi Nabi yang mulia,” kata dia.
Dikatakan, timnya terdiri dari individu-individu yang berkontribusi pada misi dengan memberikan setiap detail yang dibutuhkan.
Abdul Ullah Al-Aiashi membawanya ke lokasi Al-Oshairah, yang terletak di lembah Yanbu. Ini adalah salahsatu tujuan utama yang digunakan oleh para peziarah saat menuju ke Mekah.
“Kamu tidak dapat menemukan lokasi pertempuran atau mengenali desa tempat pertempuran itu terjadi, tetapi kami dapat membedakan beberapa struktur pilar desa kuno dari pandangan mata burung,” ungkap dia.
Baca Juga: AS Buka Dialog Soal Nuklir dengan Iran, Israel Anggap Paman Sam Tak Tegas
Tim Erth Aerial Photography akan menyerahkan studi situs dan validitas klaimnya untuk situs medan pertempuran kepada otoritas yang berwenang.
Dalam misi pendokumentasian mereka, tim menggunakan parasut bertenaga dua tempat duduk dan gyroplane dua tempat duduk.