Dalam laporan juga disebutkan, Indonesia adalah salahsatu negara yang coba dibawa oleh pemerintahan Trump ke dalam Kesepakatan Abraham, tetapi negosiasi belum matang pada saat masa jabatan Trump berakhir.
Pada saat itu, Indonesia meminta kesepakatan perdagangan yang ditingkatkan dengan AS sebagai imbalan untuk mengambil langkah-langkah menuju normalisasi, seperti membuka penerbangan langsung dan mengeluarkan visa ke Israel, sebagaimana disampaikan mantan pejabat di era pemerintahan Trump.
Baca Juga: Donald Trump: Yahudi di Amerika Tak Lagi Loyal pada Israel
Diungkapkan, meskipun kurangnya pengakuan diplomatik, pejabat senior Indonesia dan Israel telah bertemu secara diam-diam beberapa kali dalam dua dekade terakhir, terutama di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
Para pejabat AS dan Israel telah mendiskusikan cara-cara untuk memperluas Kesepakatan Abraham dalam beberapa bulan terakhir, dan Indonesia telah muncul dalam konteks itu, seperti diungkapkan para pejabat Israel.
Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa pemerintahan Biden bekerja dengan tenang, tetapi cukup tekun untuk memperluas perjanjian, meskipun mungkin perlu waktu.
Baca Juga: Drama Korea Snowdrop Episode 5 Naik Rating Lagi, tapi Kontroversi Terus Diproduksi
Axios lebih lanjut melaporkan, penasihat keamanan nasional Israel Eyal Hulata pernah bertemu dengan salahsatu pejabat penting Indonesia pada sebuah konferensi di Bahrain November 2021 lalu.
Mereka duduk bersama selama makan malam pembukaan konferensi dan kemudian bertukar kartu nama.
Setelah sang pejabat difoto di konferensi berbicara dengan seorang diplomat Israel, dia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa berbicara dengan pejabat Israel tidak dilarang bila itu untuk kepentingan nasional. ***