Lebih dari 40 Persen Lahan Gagal Panen, 14 Juta Warga Afganistan Hadapi Kelaparan Massal

- 19 Agustus 2021, 13:06 WIB
Ilustrasi gagal panen. Lebih 40 persen lahan mengalami gagal panen, warga di Afghanistan terancam kelaparan massal.
Ilustrasi gagal panen. Lebih 40 persen lahan mengalami gagal panen, warga di Afghanistan terancam kelaparan massal. /Pikiran-rakyat.com/ADE MAMAD

PR INDRAMAYU - Akhir-akhir ini, dunia dihebohkan dengan negara Afganistan yang kini diambil oleh Taliban pada pekan lalu.

Meskipun menuai pro dan kontra atas kejadian, namun bukti lapangan selalu terkait tindakan itu.

Akibatnya, dilaporkan negara tersebut akan terjadi kelaparan massal karena gagal panen.

Baca Juga: 10 Manfaat Kunyit untuk Tubuh Kita, Salah Satunya Mampu Meningkatkan Mood

Hal ini diketahui sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari India Today pada Kamis 19 Agustus 2021.

Kepala badan pangan PBB (WFP) di Afghanistan mengatakan bahwa krisis kemanusiaan sedang berlangsung.

Setelah Taliban mengambil alih negara Timur Tengah itu, ada 14 juta orang kini menghadapi kelaparan parah.

Baca Juga: 25 Link Twibbon HUT Mahkamah Agung Ke-76, Cocok Sebagai Unggahan Medsos di WhatsApp dan Instagram

Direktur negara Program Pangan Dunia, Mary Ellen McGroarty menyebutkan bahwa bahwa konflik di Afghanistan kini situasinya kian parah.

Seperti adanya kekeringan di negara itu dalam tiga tahun terakhir dan dampak sosial dan ekonomi dari pandemi Covid-19.

McGroarty menambahkan lebih dari 40 persen lahan tanaman telah hilang dan ternak hancur karena kekeringan.

Baca Juga: Soal Plat Nomor Kendaraan Akan Ganti Warna Putih pada Tahun 2022, Berikut Penjelasannya

Selain itu ratusan ribu orang terlantar saat Taliban menduduki pemerintahan, serta musim dingin semakin dekat.

"Benar-benar (konflik ini) sebuah ujian untuk mendapatkan makanan sebagai 'hadiahnya'," ujarnya.

WFP menyebut sekitar 4 juta orang pada bulan Mei sudah terdampak dan diprediksi meningkat hingga mencapai 9 juta orang.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kota Makassar, 20 dan 21 Agustus 2021, Ada Untuk Ibu Hamil dan Menyusui Dosis 1

"Dalam beberapa bulan ke depan (kelaparan massal), tetapi ada banyak, banyak tantangan (dari konflik)," ucapnya.

McGroarty menyerukan penghentian konflik dan mendesak para penyalur bantuan untuk menyediakan USD 200 juta atau sekira Rp 2,8 triliun.

Dana itu dibutuhkan untuk mendapatkan makanan ke negara itu sehingga bisa sampai ke masyarakat sebelum musim dingin tiba dan nantinya jalan-jalan ditutup.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah