PR INDRAMAYU - Hari ini 4 Juni 2021 diperingati sebagai Protes Lapangan Tiananmen, yakni peringatan demonstrasi yang dipimpin mahasiswa yang menyerukan demokrasi, kebebasan berbicara dan kebebasan pers di China.
Saat itu para demonstran dihentikan oleh pemerintah China dengan tindakan keras hingga menyebabkan insiden berdarah, yang dikenal sebagai Pembantaian Lapangan Tiananmen oleh pemerintah China pada 4 dan 5 Juni tahun 1989.
Para pengunjuk rasa yang pro-demokrasi di antaranya kebanyakan adalah mahasiswa, mereka awalnya berbaris melalui Beijing ke Lapangan Tiananmen setelah kematian Hu Yaobang.
Hu, yang dikenal sebagai mantan pemimpin Partai Komunis, telah bekerja untuk memperkenalkan reformasi demokrasi di China.
Dalam keadaan duka atas kematian Hu, para mahasiswa menyerukan pemerintahan yang lebih terbuka dan demokratis. Akhirnya ribuan orang bergabung dengan mahasiswa di Lapangan Tiananmen, dengan jumlah protes meningkat menjadi puluhan ribu pada pertengahan Mei.
Demonstrasi ini merupakan unjuk rasa atas rasa frustrasi dengan batasan kebebasan politik di negara itu, mengingat bentuk pemerintahannya dari satu partainya, dengan Partai Komunis yang memegang kendali, dan masalah ekonomi yang sedang terjadi.
Meskipun pemerintah China telah melembagakan sejumlah reformasi pada tahun 1980-an yang membentuk kapitalisme terbatas di negara itu, kaum miskin dan kelas pekerja China masih menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk kurangnya pekerjaan dan meningkatnya kemiskinan.
Para siswa juga berpendapat bahwa sistem pendidikan China tidak cukup mempersiapkan mereka untuk sistem ekonomi dengan unsur-unsur kapitalisme pasar bebas.