Anak perempuan tersebut menjadi korban karena rumhanya berada di area yang sama dengan serangan Israel dengan sistem terowongan militan Gaza.
Sehingga, hancurnya sistem terowongan menyebabkan rumah-rumah di atasnya runtuh dan memakan korban sipil yang tidak diinginkan oleh pihak Israel.
Diketahui pasca penyerangan, puluhan petugas penyelamat, polisi, kerabat dan tetangga berkumpul di reruntuhan rumah Eshkuntana selama proses pencarian dan penyelamatan.
Setelah beberapa jam, barulah tim penyelamat menemukan anak perempuan tersebut terhimpit di dalam reruntuhan bangunan, tertutup debu dan terlalu lemah untuk mengangkat kepalanya.***