Menurut laporan intelijen yang dikumpulkan patroli Filipina, total kapal tersebut berjumlah lebih dari 200.
“Kehadiran milisi maritim Tiongkok di daerah itu mengungkapkan maksud mereka untuk menduduki lebih lanjut (wilayah) di Laut Filipina Barat,” ujar Delfin Lorenzana.
Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 5-7 April 2021: Jabar, Jateng, Jatim, Berpotensi Hujan Sedang
Sebelumnya Delfin Lorenzana bahkan menyatakan lebih keras lagi agar kapal Tiongkok segera meninggalkan Whitsun Reef.
Terkait cuaca buruk yang disampaikan Diplomat Tiongkok, Delfin Lorenzana membantah klaim tersebut.
“Saya tidak bodoh. Sejauh ini cuacanya bagus, jadi mereka (kapal Tiongkok) tidak punya alasan untuk berada di sana,” ujar Delfin Lorenzana.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Senin 5 April 2021: Drama Korea, Rumpi, Bikin Laper, Keluarga Bosque
“Mereka telah melakukan ini (menempati wilayah yang disengketakan) sebelumnya di Panatag Shoal atau Bajo de Masinloc dan di Panganiban Reef, dengan berani melanggar kedaulatan dan hak kedaulatan Filipina di bawah hukum internasional,” tutur Delfin Lorenzana.
Whitsun Reef, atau yang disebut Julian Felipe Reef di Filipina, berada di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina.
Menanggapi ungkapan Delfin Lorenana, Kedutaan Besar Tiongkok di Manila menyatakan kegiatan kapal Tiongkok menangkap ikan di area itu adalah hal yang normal.