Setelah junta mulai menggunakan wahana tersebut untuk berorganisasi.
Butuh waktu beberapa jam, penyedia internet memberlakukan larangan tersebut, kemudian para aktivis mulai membuat akun Twitter dan membagikannya di profil Facebook mereka.
Baca Juga: Masuk dalam 21 Pahlawan Transportasi Dunia, Anies Baswedan Satu-satunya dari Indonesia
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com, aplikasi Twitter, pada hari ini masuk dalam lima aplikasi terbanyak yang diunduh di Google.
Dari sekitar 1.500 aku Twitter diaktifkan dalam dua hari terakhir, namun penggunaan tagar soal Myanmar, sebagian besar pengguna mengidentifikasi sebagai penentang pemerintah militer.
Sedangkan beberapa lainnya merupakan akun milik pro militer dan mengunggah tautan ke siaran pers junta.
Terkait hal ini, pihak Twitter enggan berkomentar soal lonjakan pengguna platform media sosialnya di Myanmar.***