Mengerikan! Varian Virus Corona Covid-19 yang Lebih Parah Terdeteksi di Afrika Selatan

- 19 Desember 2020, 19:15 WIB
Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona /Pixabay/

Sebuah tim yang dipimpin oleh Kwazulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform (KRISP), telah mengurutkan ratusan sampel virus sejak pandemi dimulai, dan memperhatikan bahwa varian tertentu semakin mendominasi temuan sampel yang dikumpulkan dalam dua bulan terakhir, dia menambahkan.

Para dokter di Afrika Selatan mengatakan bahwa lebih banyak pasien yang berusia lebih muda, dan tidak selalu memiliki kondisi lain yang memperkuat efek virus, tetapi tetap menderita bentuk Covid-19 yang lebih parah.

Baca Juga: 6.000 Jaringan Jamaah Islamiyah Masih Aktif, Polri Ungkap Beberapa Sumber Dananya

"Sangat menunjukkan bahwa gelombang kedua saat ini yang kami alami didorong oleh varian baru ini," kata Mkhize menyimpulkan sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran dengan judul 'Afrika Deteksi Covid-19 Jenis Baru, Disebut Lebih 'Ganas' hingga Picu Gelombang ke 2'.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh Tulio de Oliveira, telah berbagi temuannya dengan komunitas ilmiah dan memberi tahu pihak berwenang di Inggris, yang telah mempelajari sampel mereka sendiri dan menemukan bahwa mutasi serupa adalah varian yang mendorong kebangkitan mereka di London.

Varian virus korona telah diidentifikasi secara teratur dan menjadi perhatian pejabat kesehatan global.

Baca Juga: Laporan MK: Sengketa Hasil Pilkada Hingga Kini ada 40 Permohonan, Pangandaran Masuk di Dalamnya

Menteri Kesehatan Afrika Selatan menegaskan kembali bahwa cara paling efektif untuk melawan adalah dengan mempraktikkan jarak sosial, memakai masker wajah, dan mencuci tangan secara teratur.

Melansir dari Straits Times Afrika Selatan lebih banyak terkena dampak virus korona daripada negara-negara lain di benua itu, dan hingga Jumat telah mencatat 24.845 kematian dan lebih dari 900.000 kasus di antara populasi hampir 60 juta orang.

Lebih dari 8.700 kasus terdeteksi di sana dalam 24 jam sebelumnya, masih jauh di bawah puncak sekira 12.000 per hari yang terlihat di bulan Juli.*** (Imas Solihah/PR Pangandaran)

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah