Mengejutkan, Studi Baru Ungkap Gumpalan Darah Akibat Corona Tak Hanya Menyerang Paru-paru

11 Juli 2020, 12:28 WIB
ILUSTRASI dokter bedah.* /Pixabay/

PR INDRAMAYU - Virus corona Covid-19 yang masih mewabah di lebih 213 negara di dunia, rupanya tak hanya meyerang organ pernapasan manusia.

Sebuah studi baru menemukan, virus yang pertama kali muncul akhir 2019 itu juga menyerang organ selain paru-paru.

Hal tersebut terungkap oleh seorang patologis terbaik di Kota New York, Amerika Serikat (AS), yang mengautopsi jasad pasien.

Baca Juga: Dari Genre Romantis hingga Ungkap Kasus, Berikut Lima Rekomendasi Serial Drama Korea Terbaru di Viu

Terkejut bukan main, patologis bernama Dr. Amy Rapkiewicz menyebut, dirinya menemukan banyak gumpalan darah di dalam tubuh pasien.

Sebelumnya, ia menyebut penggumpalan terjadi di pembuluh darah utama. Namun, hasil autopsi menunjukkan situasi yang lebih parah dari dugaan tersebut.

"Penggumpalan tak hanya terjadi di pembuluh darah besar, tetapi juga yang lebih kecil," kata Kepala Departemen Patologi di New York University (NYU Langone Medical Center itu.

Baca Juga: Terancam Diblokir di Amerika Serikat, TikTok Komitmen Kerja Sama dengan Pemerintah

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Autopsi Jenazah Pasien Covid-19, Dokter Terkejut Lihat Penggumpalan Darah di Setiap Organ', ia benar-benar terkejut sampai menyebut penemuan ini sebagai hal yang 'dramatis'.

"Dan ini begitu dramatis karena meski kami memperkirakan hanya terjadi di paru-paru, kami temukan di hampir semua orang yang dilihat dalam studi autopsi," lanjutnya.

Hasil penelitian itu juga mendapati keberadaan sel sumsum tulang besar atau megakariosit di tempat yang tidak seharusnya.

Baca Juga: Jadi Contoh Negara Lain, AS Apresiasi Pemerintah Aceh dan Indonesia Soal Pengungsi Rohingya

Bahan pembentuk sel darah merah ini sebetulnya selalu berada di dalam tulang dan paru-paru. Jarang sekali ada yang keluar dari sana.

Namun, para dokter menemukan megakariosit pada jenazah pasien Covid-19 telah menyebar ke beberapa area tubuh.

"Kami temukan di jantung, ginjal, liver, dan organ lainnya," ungkap dokter Amy.

Baca Juga: Diduga Tenggelam, Jasad Naya Rivera Masih Belum Juga Ditemukan

"Terutama jantung, megakariosit memproduksi sesuatu yang disebut platelet dan terlibat dalam penggumpalan darah," pungkasnya.

Penemuan tersebut serupa dengan yang ditemukan oleh dokter dari Mount Sinai, New York pada April 2020 silam.

Mereka melihat bintik-bintik di tubuh pasien yang disebabkan pengentalan darah dan penggumpalan di beberapa organ.

Baca Juga: Diduga Dibunuh, Metro TV Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Editor Video Yodi Prabowo

Beberapa penelitian terakhir memang menemukan banyak fakta baru terkait penyebaran infeksi oleh virus corona SARS-CoV-2 di dalam tubuh.

Virus mematikan ini bisa merusak mata, otak, jantung, ginjal, paru-paru, kaki, sirkulasi darah, sistem saraf, sistem pencernaan, hingga sistem imun.

Kendati demikian, dr. Amy juga mengklarifikasi kemungkinan adanya miokarditis atau peradangan jantung pada pasien.

Ia tak menemukan hal tersebut di dalam jasad yang diautopsi meski sempat diduga kuat terjadi ketika terinfeksi virus corona.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler