KRISIS TIMUR TENGAH: 100 Milisi Houthi Tewas dalam Pertempuran di Wilayah Utara Yaman yang Kaya Minyak

28 Desember 2021, 09:31 WIB
Sebanyak 100 Milisi Houthi Tewas dalam Pertempuran di Wilayah Utara Yaman yang Kaya Minyak. /Reuters

INDRAMAYUHITS – Sedikitnya 100 milisi Houthi tewas dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah di luar pusat Kota Yaman, Marib.

Terutama di hari terakhir ketika pemberontak yang didukung Iran terus maju dengan serangan untuk merebut kembali kota strategis itu. Hal itu dilaporkan pejabat lokal dalam laporan media Senin malam 27 Desember 2021.

Didukung pasukan udara besar-besaran dari pesawat tempur Koalisi Arab, pasukan pemerintah Yaman dan pejuang suku pada hari Minggu melancarkan serangan balik ke posisi Houthi di selatan Marib.

Baca Juga: KRISIS TIMUR TENGAH: Koalisi Arab Beberkan Bukti Keterlibatan Hizbullah di Balik Milisi Houthi

Serangan dilakukan dalam upaya untuk mendorong kembali milisi dari lokasi strategis di luar kota dan menguasai wilayah baru.

Pertempuran sengit berkecamuk antara kedua belah pihak dari Minggu hingga Senin di dekat pegunungan Al-Balaq Al-Sharqi dan daerah sekitarnya, merenggut nyawa sedikitnya 100 pejuang Houthi, termasuk seorang pemimpin militer lapangan.

“Tentara nasional menguasai tiga lokasi perbukitan strategis di dekat Al-Balaq Al-Sharqi dan memotong jalur pasokan ke kantong-kantong Houthi,” kata seorang pejabat militer seperti dilansir Indramayu Hits dari Arab News.

Baca Juga: KRISIS TIMUR TENGAH: Pasukan Koalisi Arab Bombardir Markas Houthi di Yaman, 223 Tewas

Untuk membuka jalan bagi pasukan mereka untuk maju, Houthi menembakkan sekitar 25 rudal balistik ke daerah-daerah yang dikuasai pemerintah serta mengintensifkan serangan drone dan mortir di luar Marib.

“Houthi dengan histeris menembaki pasukan kami dengan 25 rudal balistik. Pesawat tempur koalisi mencegat dan menghancurkan dua rudal di udara,” ungkap pejabat itu.

Penembakan itu tidak membantu Houthi mendapatkan keuntungan baru di lapangan, karena pasukan pemerintah tetap kuat di posisi mereka untuk membombardir milisi Houthi.

Baca Juga: Tak Gentar Diancam Israel, Iran Tembakkan Selusin Rudal, Inggris Justru Khawatir

Di sebelah barat Marib, delapan orang Houthi, termasuk seorang pemimpin lapangan di tangkap, dan banyak anggota milisi lainnya tewas ketika pasukan pemerintah menangkis serangan.

Pejabat militer setempat mengatakan bahwa pesawat tempur dari Koalisi Arab pada hari Senin melakukan puluhan serangan udara untuk mendukung pasukan pemerintah di darat dengan menargetkan bala bantuan militer Houthi dan lokasi di luar kota Marib.

Untuk diketahui, pada bulan Februari, Houthi memperbarui serangan militer untuk merebut kembali kota Marib yang kaya minyak dan gas, benteng terakhir pemerintah di bagian utara negara itu.

Baca Juga: Respons Ancaman, Komandan Militer Iran Bersumpah Habisi Israel bila Berani Menyerang

Di provinsi tetangga Shabwa, ratusan tentara dari Brigade Raksasa dikerahkan di provinsi kaya minyak itu menjelang serangan yang diharapkan untuk mengusir Houthi dari distrik Bayhan, Al-Aid dan Ouselan dan untuk mengurangi tekanan militer terhadap pasukan pemerintah di Provinsi Marib.

Konvoi panjang kendaraan militer yang membawa pejuang dan peralatan militer terlihat meninggalkan posisi di sepanjang pantai barat negara itu dan menuju Kota Attaq, ibu kota Provinsi Shabwa.

Pada bulan November, koalisi Arab mengumumkan penempatan kembali pasukan di provinsi Hodeidah sebagai bagian dari strategi baru untuk memperkuat pasukan pemerintah yang memerangi Houthi.

Baca Juga: Cristiano Gonzales Sukses Bawa 2 Klub Naik Kasta ke Liga 1, Rans Cilegon dan PSS Sleman

Di Riyadh, Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi memerintahkan gubernur baru Shabwa, Awadh Mohammed Al-Wazer Al-Awlaki, yang mengambil sumpah konstitusional di hadapan presiden pada hari Senin, untuk bekerja menyatukan kekuatan politik dan suku dan memobilisasi upaya untuk mengusir para pemberontak Houthi dari daerah di provinsi tersebut.

Secara terpisah, pemerintah Yaman pada hari Senin 27 Desember 2021 menuntut pemerintah Lebanon menahan kegiatan militer Hizbullah yang didukung Iran di negara yang dilanda perang di tengah masuknya pejuang, pakar militer, dan senjata dari Lebanon.

“Kami bertanya tentang posisi kepresidenan, pemerintah, kekuatan politik, elit, dan saudara-saudara Lebanon mengenai agresi yang dipimpin oleh milisi Hizbullah terhadap Yaman,” kata Muammar Al-Eryani, menteri informasi, budaya, dan pariwisata Yaman. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler