Uji Coba Rudalnya Disebut Langgar Resolusi DK PBB oleh Joe Biden, Pejabat Korea Utara Buka Suara

27 Maret 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi rudal. Pejabat Korea Utara angkat bicara soal kecaman Presiden AS Joe Biden terkait uji coba rudalnya yang dianggap melanggar resolusi DK PBB. /Pixabay/Geralt

PR INDRAMAYU – Pejabat Korea Utara menanggapi komentar Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, terkait uji coba rudalnya yang dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB).

Dalam pernyataannya, pejabat Korea Utara (Korut) mengecam komentar Presiden AS, Joe Biden tersebut berkaitan dengan uji coba rudal yang dianggap melanggar resolusi DK PBB.

Presiden AS, Joe Biden menyatakan, uji coba rudal Korea Utara itu dianggap melanggar resolusi DK PBB, dan menurut pejabat Korut itu berpotensi memicu uji coba selanjutnya.

Baca Juga: Dahnil Anzar Simanjuntak Ungkap Alasan Prabowo Beri Senjata Tradisional Saat Berdiplomasi

Pejabat Korea Utara, Ri Pyong Chool, angkat bicara pada Sabtu, 27 Maret 2021 terhadap kecaman yang dilontarkan Joe Biden tersebut.

Sebelumnya, pada Kamis, 25 Maret 2021 lalu, Korea Utara meluncurkan dua rudal dari pantai timurnya ke Laut Jepang atau yang dikenal sebagai Laut Timur di Korea.

Setelah peluncuran, Joe Biden menyebut uji coba rudal itu sebagai pelanggaran resolusi DK PBB dan menyarankan negara yang terisolasi itu agar tidak meningkatkan pengujian militer.

Baca Juga: Korea Selatan Senang Investasi di Jawa Barat, Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih

Presiden AS juga memperingatkan bahwa, akan ada tanggapan jika mereka memilih untuk meningkatkan uji senjata.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul “Permusuhan Semakin Panas, Korea Utara Tuduh Joe Biden Lakukan Provokasi Usai Kecam Uji Coba Rudal”, pejabat program rudal Korea Utara Ri Pyong Chol pun angkat bicara.

Ri Pyong Chol menyatakan hal itu telah mengungkapkan adanya 'permusuhan yang semakin panas terhadap Pyongyang, ibu kota Korea Utara.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Resmi Dilarang, Doni Monardo hingga Menkes Budi Beberkan Alasannya

"Pernyataan seperti itu dari presiden AS adalah pelanggaran yang tidak disamarkan atas hak negara kami untuk membela diri dan provokasi untuk itu," ujar Ri Pyong Chol.

"Kekhawatiran mendalam atas kepala eksekutif AS yang menyalahkan uji coba reguler, (sebuah) pelaksanaan hak negara kami untuk membela diri, sebagai pelanggaran terhadap 'resolusi' PBB," ujarnya melanjutkan.

Ri Pyong Chol menambahkan jika AS melanjutkan pernyataannya yang sembrono tanpa memikirkan konsekuensinya, AS mungkin akan menghadapi sesuatu yang tidak baik.

Baca Juga: Soal Wacara Impor Beras 2021, Presiden Jokowi: Saya Tegaskan, Berasnya Belum Masuk

Dia memperingatkan bahwa Korea Utara siap untuk terus meningkatkan kekuatan militer paling teliti dan luar biasa.

Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, Korea Utara telah membuat kemajuan pesat dalam menguji rudal yang mampu mencapai seluruh daratan Amerika Serikat saat ketegangan meningkat pada tahun 2017.

Korea Utara melaporkan bahwa peluncuran dua rudalnya adalah uji coba proyektil taktis dipandu dengan mesin bahan bakar padat.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga menyebut dua senjata yang diluncurkan dari rudal balistik pantai timur Korea Utara itu dilarang dikembangkan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler