Bersamaan dengan pemeriksaan medis secara menyeluruh, pengecekan gula darah bisa dilakukan sekali dalam setahun. Ketentuan itu berlaku untuk mereka yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki riwayat penyakit diabetes.
Hal ini diungkap Presiden Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB Persadia), Dr. dr. Sony Wibisono.
"Kalau masih normal semua, periksa mungkin bisa 2-3 tahun sekali. Tetapi kalau sudah ada faktor risiko sedang atau berat, jangan setahun, bisa lebih rapat lagi misalkan 6 bulan atau 3 bulan sekali," tuturnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Shah Rukh Khan Nangis Nonton Lesty Cover Lagu Hati yang Kau Sakiti? Ini Faktanya
Selain riwayat keluarga, risiko diabetes juga bisa datang kepada orang yang malas berolahraga atau mengalami obesitas.
Manajemen penyakit harus dilakukan oleh mereka yang terlanjur terkena diabetes. Pengelolaan itu diperlukan untuk mencegah munculnya komplikasi seperti stroke ataupun penyakit jantung.
Rekomendasi berupa diet sehat disampaikan oleh Prof. Ketut Suastika untuk memperbaiki kadar gula darah.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 17 November 2020: Leo Dihiasi Kebebasan, Taurus Jangan Pungkiri Ide Liar
Selain itu, berhenti merokok, melakukan perawatan psikologis, dan melakukan kegiatan fisik bisa dilakukan. Terkait asupan makanan, berikut komposisi yang dianjurkan:
- Karbohidrat 45-60 persen
- Lemak 20-25 persen (lemah tak jenuh kurang dari 10 persen, lemah jenuh kurang dari 7 persen)
- Protein 10-20 persen
- Natrium kurang dari 2300 mg per hari
- Cukup vitamin dan mineral
- Kalori basa (di setiap harinya) 25-30 kcal per berat badan ideal
Terkait berat badan ideal, penghitungannya adalah 90 persen {tinggi badan dalam satuan cm -100} x 1 kg). Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah jenis aerobik dari 10-30 menit per hari dan dilakukan 4 kali seminggu.