Tidak Hanya Acara Formal, Ternyata Model Pakaian Batik Bisa untuk Kegiatan Sehari-hari

- 18 Oktober 2020, 21:03 WIB
Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan.*
Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan.* /

Priscilla Saputro dari Batik Nyonya Indo pun mengalihkan fokus dari adibusana menjadi busana batik yang sederhana dan praktis.

“Saat sekarang, kami tidak fokus dalam membuat adibusana, dikarenakan kondisi pandemi yang memaksa orang untuk menghindari acara – acara dan kerumunan besar,” ujar Priscilla.

Baca Juga: Media Digital jadi Sorotan dalam Perang Terhadap Hoaks Covid-19, Begini Kata Menteri Johnny

“Tentu saja yang dibutuhkan masa pandemi adalah busana batik yang praktis, simpel , namun tetap resmi, untuk menghindari acara dan kegiatan yang terbatas, tanpa menghilangkan kesan profesional dalam aktivitas tersebut,” lanjutnya.

Selain mereka, ada Janice Styawan yang merupakan Creativ Director dari label Maquinn Couture. Yang pada saat ini, fokus pada produk pakaian yang biasa dipakai.

Untuk kesan kasual, ada kaus dan polo shirt. Sedangkan untuk kesan yang lebih resmi, bisa dengan jas.

Baca Juga: Pertanyakan Kehalalan Vaksin, MUI Minta Pemerintah Terbuka Hingga Singgung Soal Penolakan

“Dengan menghadirkan pakaian jenis ini, kami harap generasi muda bisa semakin mencintai batik, sehingga batik bisa dipakai untuk aktivitas sehari – hari mereka, seperti untuk belanja, aktivitas harian, atau event – event virtual,” ujar Janice.

Corak batik di Indonesia sangat beragam. Dan disetiap daerah memiliki ciri khas pada keindahan coraknya masing – masing, serta mimiliki makna pada motif batik tersebut.

 “Akan tetapi, motif terkenal yang memiliki filosofi yang kuat adalah dari Kerajaan Mataram, karena didukung oleh arkeologi di candi – candi dan masih digunakan sebagai pakem upacara di keraton sampai saat ini,” ucap Priscilla.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah