Tak Hanya Sebagai Protokol Kesehatan Cegah Covid-19, Masker Juga Ternyata Ampuh Halau Penyakit Ini

- 15 Oktober 2020, 11:10 WIB
Masker
Masker /unsplash.com

PR INDRAMAYU – Masker yang berfungsi sebagai protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 ternyata bisa membentengi diri kita dari penyakit lain, beberapa di antaranya yaitu flu dan masuk angin.

Lantas, mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Healthline, para ahli menyatakan bahwa Covid-19, flu, dan pilek disebarkan melalui transmisi droplet.

Baca Juga: Deretan Rekor Dunia Kategori 'Ngasal' Challenge, Salah Satunya Tempelkan Kertas di Wajah

Droplet adalah cairan yang dikeluarkan saat berbicara, batuk, atau bersin. Cairan atau tetesan tersebut keluar dari mulut atau hidung baik disengaja maupun tidak disengaja.

Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak tertular flu adalah sama halnya dengan usaha kita mencegah penularan Covid-19, yaitu dengan memakai masker dan menjaga jarak fisik.

Selain itu, cara yang bisa diterapkan adalah senantiasa mempraktikkan gaya hidup sehat. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah salah satunya.

Baca Juga: 7 Tips Menghilangkan Rasa Bersalah dalam Diri, Salah Satunya Mundur Alon-alon

Hal tersebut disarankan oleh para ahli terkait datangnya musim dingin dan flu bersamaan dengan pandemi Covid-19.

“Pilek dan flu, Covid-19 –semuanya adalah virus yang berhubungan dengan pernapasan. Ada perbedaan di antara ketiganya, tetapi pada dasarnya virus-virus itu ditularkan dengan cara yang sama,” ujar ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt, Tennessee, William Schaffner kepada Heathline.

Droplet, yang menjadi penyebab menularnya penyakit, tidak bisa bertahan lama di udara. Gravitasi bumi yang kuat menarik droplet tersebut jatuh ke tanah.

Baca Juga: Perangi Covid-19, Indonesia-Inggris Gelar Kerja Sama Vaksin hingga Diskusikan Soal Health Tourism

Jaga jarak dengan penderita flu maupun Covid-19 dimaksudkan agar droplet yang menyebar dapat segera tertarik oleh gravitasi tersebut.

Hal ini diungkapkan spesialis penyakit menular anak asal Amerika Serikat (AS), Dean Blumberg.

Pilek dan influenza diyakini menular melalui tetesan droplet yang lebih besar. Adapun droplet yang lebih kecil dapat menular melalui udara.

Baca Juga: Prambanan Jazz Festival 2020 Bakal Digelar Virtual, Anas Alimi: Paling Tidak, Bisa Jadi Obat Rindu

"Penyebaran saluran pernafasan melalui udara mengacu pada virus dan infeksi lain yang tersuspensi dalam partikel yang lebih kecil di udara. Ini adalah partikel yang lebih kecil dan lebih ringan sehingga mereka dapat tetap mengambang di udara dan terbawa arus udara selama beberapa menit hingga bahkan berjam-jam,” ujar Blumberg.

Memakai masker adalah salah satu usaha pencegahan penularan penyakit yang menyebar melalui droplet. Masker adalah benteng pertama yang melindungi kita dari droplet tersebut.

“Di dalam zona pernapasan sekira 3 hingga 6 kaki, di situlah virus ditularkan dan, tentu saja, karena orang tanpa gejala dapat menularkan virus, sama banyaknya dengan orang yang dengan gejala, itulah alasan mengapa memakai topeng itu penting,” tutur Blumberg.

Baca Juga: Cara Mudah Ajari Anak Terbiasa Mencuci Tangan, Salah Satunya Pakai Sabun Khusus agar Lebih Menarik

Masker melindungi kita dari tetesan yang lebih besar. Pemilihan masker yang tidak sesuai standar kesehatan tetap berpotensi membuat kita tertular penyakit tertentu.

“Bayangkan para ahli bedah. Mereka memakai masker wajah supaya kuman di mulut dan hidung mereka tidak masuk ke luka operasi. Jadi jika semua orang memakai masker, mereka sedang melindungi diri sendiri.

"Terlebih lagi melindungi orang lain di sekitar mereka dan jika kita semua melakukannya, maka kemampuan penularan virus ini memang tidak akan turun menjadi nol, tetapi akan sangat terbatasi," ujar Blumberg.

Baca Juga: Sempat Dikira Bohong, Ridwan Kamil Cerita Pengalamannya Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19

Terkait masker, para ahli menyatakan bahwa setidaknya masker yang baik memiliki dua atau lebih lapisan. Upaya tersebut merupakan cara yang efektif untuk melindungi kita dari penularan penyakit.

Cara memakainya pun memiliki ketentuan tersendiri. Masker harus menjangkau pipi dan bawah dagu.

“Pemakaian masker yang paling baik adalah yang menutupi hingga di atas hidung dan mulut selagi orang tersebut berada di ruang publik,” ujar dokter anak di San Diego, Jaime Friedman.

Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Lika-liku Perjalanan Pembahasan Omnibus Law UU Ciptaker yang Sangat Kontroversial

“Tentu saja, itu membantu untuk menjaga jarak secara sosial. Kebersihan tangan yang baik juga membantu. Selain itu, ada satu hal lain yang dapat kita lakukan untuk melawan flu, tentu saja itu adalah dengan mendapatkan vaksin,” ujar Schaffner, ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt, Tennessee.

Blumberg menyatakan tentang adanya manfaat dari protokol kesehatan Covid-19 terkait datangnya musim flu di belahan bumi selatan. Salah satu protokol tersebut adalah pembiasaan pemakaian masker.

“Di Taiwan, ada 75 persen penurunan influenza ... terkait dengan pedoman penggunaan masker dan social distancing. Anda dapat melihat penurunan pada banyak infeksi berbeda dengan mengikuti panduan untuk mengenakan masker dan jaga jarak sosial ini,” tutur Blumberg.

Baca Juga: Kesulitan Membiasakan Anak Pakai Masker ketika di Luar Rumah? Jangan Salah, Ini Trik dan Solusinya!

Para ahli senantiasa menekankan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan pencegahan flu selama musim dingin.

Friedman menganjurkan agar senantiasa menerapkan gaya hidup bersih, melakukan jaga jarak fisik, dan menghindari pertemuan besar di dalam ruangan.

Schaffner mengungkapkan bahwa semua protokol kesehatan tersebut berperan dalam mencegah penularan flu, masuk angin, dan Covid-19.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah