Yakni perbuatan yang membicarakan keburukan orang lain. Rasulullah menegaskan, ghibah ini adalah "kau ceritakan hal tentang saudaramu, yang jika ia mendengar, maka ia tidak rela". Maka Allah SWT telah mengharamkan perbuiatan ghibah, sebagaima dalam Firman nya :
وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
“Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang”. (Q.S Al Hujurat : 12)
Baca Juga: Kabar Terkini Kapal Selam KRI Nanggala 402, Sudah Muncul di Permukaan Tanpa Pergerakan?
Ketiga, Mengadu Domba
Yakni menciptakan permusuhan atau pertikaian dua pihak yang awalnya rukun. Tindakan ini biasanya merupakan tindak lanjut dari gunjingan atau fitnahan seseorang.
Apapun motifnya baik hanya karena iseng atau memang mengambil keuntungan semata hukumnya haram, dan jika dilakukan pada saat berpuasa maka akan membatalkan pahala puasanya.
Keempat, Bersumpah Palsu
Yakni bersumpah karena ingin menutupi suatu kebohongan, dengan maksud seolah-olah perkataan nya benar-benar bisa dipercaya orang lain, maka hal ini haram hukumnya karena akan menimbulkan kezaliman, dan merugikan orang lain.