Tahun 2021 Segera Tiba, Ini Tips Atasi Kelelahan Mental Luar Biasa

- 17 Desember 2020, 09:17 WIB
Stres yang berkepanjangan akan mengganggu kondisi kesehatan mental.
Stres yang berkepanjangan akan mengganggu kondisi kesehatan mental. / pexels/Anna Shvets

PR INDRAMAYU – Tahun 2020 yang akan segera berakhir menyisakan permasalahan berupa burnout atau parental burnout (kelelahan mental luar biasa).

Masalah itu banyak terjadi di sepanjang 2020 akibat keharusan beradaptasi dengan aktivitas baru yang dipicu pandemi Covid-19.

Di antara pihak yang paling rentan mengalami kelelahan mental tersebut adalah ibu rumah tangga dan ibu pekerja. Ibu pekerja dihadapkan pada perannya baik sebagai individu, istri, ibu, pekerja, dan guru.

Baca Juga: Sudah Nonton 'Mulan'? Simak 5 Fakta Menarik Pembuatan Filmnya!

Menurut psikolog dari TigaGenerasi, Putu Andani, M.Si., bekal utama untuk bisa bertahan di tahun 2021 adalah berhasil mengatasi burnout tersebut.

Diharapkan peristiwa yang terjadi tahun 2020 bisa menjadi pelajaran dalam mengarungi tahun yang baru. Putu Andini menyampaikan hal itu dalam diskusi "Tips Para Ibu Hadapi Tantangan 2021".

"Ibu-ibu kalau ngelakuin sesuatu, gagal terus stres, burnout padahal kalau diingat-ingat ini pertama kali lho SFH (school from home), kita belum pernah lho sebelumnya

Baca Juga: Simak 4 Manfaat Bangun Pagi Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Salah Satunya Lebih Bahagia

“Jadi afirmasi positifnya bilang pada diri kita enggak apa-apa gagal, ini kan baru pertama," tutur Putu pada Rabu, 16 Desember 2020.

Di antara hal yang sangat penting untuk membangun mental adalah memberi afirmasi positif pada diri sendiri. Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dari rutinitas yang dijalani.

Menurut Putu, tidak ada ibu yang bisa menangani urusan rumah sendirian dengan sempurna. Mereka juga diharuskan untuk melihat ke belakang apakah menerapkan standar terlalu tinggi atau tidak dalam pola pengasuhan.

Baca Juga: Musim Pandemi Covid-19, Berikut 7 Minuman Herbal yang Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

"Evaluasinya adalah jadi rutinitasnya harus seperti apa sih supaya kita enggak terus-terusan ada di survival mood. Jadi apakah ada tugas parenting yang harus didelegasi, apakah ada standar parenting yang harus kita turunkan.

"Karena balik ke awal, role kita sebagai perempuan bisa lima atau empat role jadi satu, mungkin enggak semua ini kita ambil dan perfect, jangan-jangan ada standar yang harus diturunkan.

"Nah kalau hal-hal itu sudah kita lakukan dan hal-hal itu masih terjadi segera kontak ahli," tutur Putu.

Baca Juga: Waspada! Depok Kembali Masuk Zona Merah Covid-19, Ridwan Kamil Sebut Kasus Terus Meningkat

Saat berhasil mengatasi kelelahan mental tersebut, seorang ibu mempunyai keahlian baru yaitu mengikhlaskan segala sesuatu yang berjalan tidak sesuai rencana. Itu akan bisa membuat perasaan menjadi lebih tenang dan bahagia dalam menghadapai 2021.

"Mental skill itu lebih susah daripada skill bersepeda atau memasak. Itu skill yang mungkin setelah delapan bulan pandemi selesai baru bisa mastering skill ini.

"Jadi persiapan 2021-nya adalah skill-skill yang udah kita achivement, baik itu secara fisik atau mental kita kuatkan untuk menyambut tahun yang mau tidak mau kita harus lalui dan enggak bisa diprediksi,” ungkap Putu dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah