Tertarik Jadi Ilustrator Buku Cerita Anak? Simak Tips dan Trik dari Ilustrator Indonesia Berikut Ini

- 25 November 2020, 21:20 WIB
Buku cerita anak
Buku cerita anak /

 

PR INDRAMAYU – Sejumlah tips terkait menjadi ilustrator buku utamanya buku cerita anak dibagikan sejumlah ilustrator Indonesia. Di antara ilustrator itu adalah Yosia Raduck.

Yosia berbagi tips itu saat menghadiri Webinar bertajuk “Bringing the Story to Life: Color and Media Matter”.

Acara itu digelar berkat kerja sama ProVisi Education dan Room to Read. Direktorat Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turut mendukung kegiatan tersebut.

Baca Juga: Masyarakat Dikejutkan dengan Penangkapan Edhy Prabowo, Kiara Minta KPK Usut Ekspor Benih Lobster

Ilustrasi pada buku berjudul “Inikah Rumahku Sekarang?” digarap oleh Yosia. Buku itu bercerita mengenai proses metamorfosis katak.

Yosia menuturkan tentang satu langkah penting sebelum memulai proses menggambar. Langkah itu adalah dengan melakukan riset terlebih dahulu.

Terkait ilustrasi pada metamorfosis katak, Yosia telah melakukan riset mengenai kehidupan katak. Caranya dengan mengamati kehidupan katak, menonton video, serta meneliti berbagai gambar dan foto detil mengenai kulit, ruas tulang, ekor katak, dan sebagainya.

Baca Juga: Mulai Januari 2021 Mendatang, Rekrutmen Guru PPPK Diharapkan Penuhi Kebutuhan Guru

"Riset dan pengetahuan tentang katak menjadi faktor penting bagi seorang ilustrator saat menyajikan cerita dalam gambar," tutur Yosia dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Dalam webinar itu, Yosia tidak sendirian. Turut hadir pula ilustrator berpengalaman yakni Evi Shelvia dan Nabila Adani.

Di buku anak bergambar “Room to Read”, kedua nama itu terlibat dalam proses pembuatannya. Nabila turut membagikan kisahnya dalam menggarap ilustrasi pada buku "Witan dan Negeri Arana".

Baca Juga: Hari Guru Nasional, Ponpes Al Ihsan Cibiru Hilir Bandung Unggah ’13 Adab Murid kepada Guru'

Tips yang dibagi Nabila berkenaan dengan ilustrator buku anak adalah yang menjadi pertimbangannya sebelum mulai bekerja.

"Pertama adalah setting atau latar belakang cerita. Kemudian perlu juga mempertimbangkan latar belakang kultural dan latar belakang karakter,” ujar Nabila.

Contoh pengaruh latar belakang kultural terletak pada pemilihan warna dalam ilustrasi. Nabila dan Yosia turut mempraktekkan ilustrasi secara langsung. Peserta webinar pun dapat melihat proses berubahnya sketsa awal sampai menjadi gambar yang lengkap.

Baca Juga: Tips Mengajari Anak Bertanggung Jawab Terhadap Uang, 'Bedakan Keinginan dan Kebutuhan'

Terkait penentuan warna dalam pembuatan ilustrasi, tips berupa teori “colour wheel” dibagikan oleh Evi Shelvia.

Evi turut membagikan kisahnya dalam mengilustrasikan kisah "Itam dan U". Di dalamnya terdapat warna kelam cukup dominan yang menyesuaikan dengan suasana cerita. Terang saja buku itu berkisah tentang anak yang kehilangan orang tua dan sahabatnya akibat tsunami.

Ilustrator buku anak diharapkan berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi serta kompetensi anak Indonesia. Hal ini diungkap Koordinator Fungsi Penilaian SD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Eko Warisdiono.

Baca Juga: Mengenal Minanto, Sastrawan Indramayu Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019

"Para ilustrator telah membantu mengekspresikan cerita dalam bentuk ilustrasi yang menarik dan bermakna bagi anak-anak.

"Dengan keberadaan LiteracyCloud.org, akan terbentuk kebudayaan membaca, kemampuan membaca, dan menerapkan kemampuan membaca tersebut untuk kepentingan dirinya dan orang lain," ujar Eko.

Di LiteracyCloud.org, kita bisa membaca buku "Inikah Rumahku Sekarang?", "Itam dan U", dan "Witan dan Negeri Arana”.

Baca Juga: Ramalan Menuju Senja! Ada 5 Zodiak yang Terjebak CLBK Akhir Tahun 2020, Salah Satunya Virgo

Webinar pada Rabu, 18 November 2020 tersebut merupakan rangkaian pelatihan untuk kreator buku anak di Indonesia yang diselenggarakan ProVisi Education dan Room to Read.

Kedua lembaga itu pada kesempatan sebelumnya telah mengadakan pelatihan bertajuk “Writing Children Storybook 101: Show, Don’t Tell" juga bagi penulis buku anak.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah