Cegah Penyebaran Covid-19, Peneliti: Masker Kain Efektif Menyaring Partikel

2 November 2020, 14:17 WIB
Masker kain terbukti efektif mencegah penyebaran virus corona /depok.pikiran-rakyat.com/

PR INDRAMAYU – Masker kain terbukti efektif dalam mencegah mata rantai penularan Covid-19. Hal ini diungkap penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Northwestern dan Universitas Cambridge.

Partikel ultrafine terbukti dapat disaring oleh sebagian besar kain yang biasa dipakai untuk masker wajah non-klinis. Partikel tersebut dimungkinkan mengandung virus Covid-19 atau yang bernama asli SAR-CoV-2.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA Jabar, untuk membuktikan hal itu, semua sampel diuji untuk menyaring partikel berkecepatan tinggi.

Baca Juga: Segera Daftar Gelombang 11 Kartu Prakerja Telah DIBUKA, Cek Syarat dan Ketentuannya!

Di antara sampel tersebut adalah kaos, kaus kaki, tas vakum, jeans, dan sebagainya. Masker N95 dan masker bedah pun tidak luput dari pengujian tersebut. Masker N95 diketahui sangat efektif dalam menyaring partikel.

Pengujian terhadap sampel tersebut dimaksudkan untuk mencari tahu bahan mana yang paling efektif dalam menyaring partikel.

Selain itu, hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu cara kerja bahan tersebut saat penggunanya sedang batuk atau bernapas dengan berat.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Pertolongan Pertama pada Stroke dengan Menusuk Jari? Simak Faktanya

Secara umum masker kain buatan sendiri terbukti efektif. Yang perlu diperhatikan adalah hendaknya masker tersebut terdiri atas beberapa lapisan.

Cara lain mengefektifkan penyaringan masker tersebut adalah dengan menggabungkan teknik interfacing yang digunakan untuk menguatkan kerah. Teknik tersebut memang bisa menyebabkan kita sulit untuk bernapas.

Terkait masker kain yang lembap atau setelah dicuci, para peneliti pun meneliti tingkat efektifitasnya. Saat lembap, masker tersebut ternyata dapat bekerja dengan baik, begitu juga saat masker tersebut baru dicuci 1 kali.

Baca Juga: Terungkap! Sosok Pembacok Ustad di Aceh Ternyata Mantan Polisi yang Diberhentikan Secara tak Hormat

Kebutuhan baru masyarakat dunia kala pandemi Covid-19 adalah masker kain. Hal ini diungkap peneliti utama dalam penelitian tersebut yakni Eugenia O’Kelly.

Seperti diketahui, masker N95 dan masker medis memiliki persediaan terbatas. Orang-orang pun tergerak untuk membuat masker sendiri berbahan kain.

"Sebagai seorang insinyur, saya ingin mempelajari lebih lanjut tentang mereka, seberapa baik bahan yang berbeda bekerja dalam kondisi yang berbeda, dan apa yang membuat kesesuaian yang paling efektif," tutur O'Kelly.

Baca Juga: Melalui Tahapan Panjang, Kemenperin Umumkan Sebanyak 334 Peserta Lulus CPNS 2019

Terkait kain sebagai bahan masker, O’Kelly menuturkan bahwa bahan denim dinilai paling efektif untuk mencegah datangnya virus. Namun dampaknya adalah sulitnya kita bernafas kala mengenakan masker dari bahan tersebut.

"Jadi, mungkin bukan ide yang baik untuk membuat masker dari celana jeans la ma. Masker N95 jauh lebih mudah dihirup daripada kombinasi kain apa pun dengan tingkat filtrasi yang serupa," ungkap O'Kelly.

Masker kain pun menjadi semakin populer di masyarakat. Hal ini tetap menimbulkan permasalahan terkait sulitnya mencari bahan yang efektif dalam menyaring namun tetap nyaman untuk digunakan bernapas.

Baca Juga: Akibat Libur Panjang Akhir Oktober, IHSG Bursa Efek Indonesia Melemah

O’Kelly dan para peneliti menginginkan tidak ada serat berbahaya dari bahan tersebut yang masuk ke paru-paru melalui aktivitas bernapas tersebut.

"Kami telah menunjukkan bahwa dalam situasi darurat di mana masker N95 tidak tersedia, seperti pada hari-hari awal pandemi ini, masker kain secara mengejutkan efektif dalam menyaring partikel yang mungkin mengandung virus, bahkan pada kecepatan tinggi," ujar O'Kelly.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler