Jangan Sampai Salah! Berikut Hal yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Menonton Film yang Memacu Adrenalin

22 Oktober 2020, 14:45 WIB
Gambar ilustrasi nonton film di smartphone /

 

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang lebih banyak beraktivitas di rumah. Sering kali kejenuhan pun melanda. Menonton film melalui aplikasi di smartphone adalah salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan tersebut.

Tentu banyak di antara kamu yang menyukai film yang memacu adrenalin. Supaya tidak salah dalam menonton, kenali genre-genre berikut agar kamu bisa menonton film kesukaanmu yang memacu adrenalin.

Genre berikut tidak bisa berdiri sendiri, selalu ada paduan dari genre satu dengan genre lain untuk membentuk alur cerita tertentu.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Berikut Deretan Harapan Wapres Ma'ruf Amin untuk Pesantren

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari buku berjudul The Readers Advisory Guide to Genre Fiction karya Joyce G. Sarricks, berikut penjelasan tentang 3 genre film yang memacu adrenalin khusus buat kamu:

1. Adventure

Genre Adventure identik dengan cerita tentang petualangan yang dialami tokoh utama (protagonis). Artinya di dalam cerita tersebut, sang tokoh berpetualang dari satu tempat ke tempat lain. Action adalah sebutan lain dari adventure.

Tokoh utama biasanya seorang laki-laki. Aksi fisik yang dilakukannya adalah untuk menghadapi bahaya dan tantangan yang bertebaran di sepanjang cerita. Adrenalin penonton akan terpacu oleh aksi tersebut.

Baca Juga: Kisruh Kata Anjay Hingga Anjayani, Lutfi Agizal Mendadak Hebohkan Warganet dengan Kata 'Anjalathi'

Contoh cerita bergenre adventure adalah serial film James Bond. Dalam film yang dibintai Daniel Craig itu, James Bond beraksi secara berpindah-pindah. Pada film Spectre (2015) yang disutradarai oleh Sam Mendes, James Bond beraksi dari Mexico City, London, Tangier, dan sebagainya.

Tokoh utama tidak lepas dari aksi di film tersebut. Kata kunci genre adventure adalah petualangan dan aksi.

2. Suspense

Suspense adalah genre yang menggiring penonton kepada kesimpulan tertentu di akhir film. Uniknya, kesimpulan tersebut sebagian besar akan keliru. Kesimpulan itu bisa berupa akhir cerita, pelaku sebuah kasus, dan lain sebagainya. Penonton dibuat tegang oleh penggiringan ‘opini’ tersebut. 

Baca Juga: Pemkab Indramayu Buat Program dalam Aksi Pencegahan Stunting Terintegrasi, Begini Penjelasannya

Penonton sengaja diarahkan oleh pembuat cerita untuk meyakini spekulasi yang keliru, tapi tokoh di dalamnya tidak mengetahui hal tersebut. Ada teka-teki dan tipuan yang sengaja diciptakan sutradara film. Siapa pun bisa menjadi tokoh utama.

Contohnya adalah film berjudul The Others (2001). Film yang disutradarai Alejandro Amenábar itu bercerita tentang kemungkinan ada hantu yang mengganggu tokoh utama Grace Stewart (Nicole Kidman) di sepanjang film.

Akhir cerita mengatakan sebaliknya, bahwa adalah Grace dan kedua anaknya yang merupakan hantu. Kata kunci genre suspense adalah teka-teki dan tipuan.

Baca Juga: Kisruh Aksi Petugas Ambulan DKI Jakarta Ingin Temui Anies, Peserta: Buka Pintunya dong Pak Polisi

3. Thriller

Banyak orang meyakini thriller sebagai genre tentang aksi mata-mata atau cerita yang menyeramkan. Padahal thriller erat kaitannya dengan profesi. Tokoh utama menyelesaikan konflik tertentu yang berkaitan dengan profesinya.

Secara sederhana, jika tokoh utama adalah seorang petani dan konfliknya adalah tentang gagal panen, lalu tokoh tersebut mendayagunakan keahliannya sebagai petani supaya kasus gagal panen tersebut tidak terulang lagi, maka cerita tersebut bergenre thriller.

Di dalam genre thriller tetap ada aksi, petualangan, adrenalin yang terpacu, dan sebagainya. Setting ceritanya begitu rinci. Tokoh utamanya memiliki profesi tertentu, konflik yang datang padanya berkenaan dengan profesi tersebut. Aura ketegangan mengiringnya datangnya konflik.

Baca Juga: 16 Tim dari 5 Negara Asia Tenggara Gelar Turnamen PUBG Mobile Pro League Secara Daring

Contohnya adalah film The Da Vinci Code (2006) yang disutradarai Ron Howard. Di film tersebut, tokoh utama adalah Robert Langdon (Tom Hanks) yang merupakan seorang profesor simbologi Harvard.

Konfilknya berkaitan dengan usaha pemecahan makna simbol untuk menghindari bahaya, mengungkap kasus pembunuhan, dan sebagainya. Profesi yang dimaksud adalah profesor di bidang simbol tersebut.

Kata kunci thriller adalah genre profesi.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Buku 'The Readers Advisory Guide to Genre Fiction'

Tags

Terkini

Terpopuler