Jangan Disepelakan! Dokter Ungkap Bahaya Nyeri Dada, Dari Penyakit Jantung Hingga Paru-paru

24 September 2020, 08:50 WIB
ILUSTRASI nyeri dada.* /PIXABAY/

PR INDRAMAYU - Meski terdengar sepele, adanya timbul rasa nyeri pada dada manusia tidak bisa dianggap remeh.

Hal tersebut bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung. Nyeri dada adalah kondisi ketika dada terasa seperti tertusuk, perih, atau tertekan. 

Nyeri ini bisa terjadi di dada sebelah kanan, sebelah kiri, atau dada tengah. Nyeri dada tidak boleh diabaikan, karena bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung. 

Baca Juga: Subsidi Gaji Tahap IV Cair! Segera Cek Saldo ATM, Jika Terjadi Masalah Hubungi Link Berikut ini

Nyeri dada dapat berlangsung sangat singkat atau terjadi selama berhari-hari, tergantung pada penyebabnya. 

Untuk mendapat penanganan yang tepat, segera periksakan diri ke dokter, terutama bila nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, dan tembus ke belakang, serta diiringi sesak napas dan keringat dingin.

Hal tersebut terungkap dari diskusi kesehatan melalui Webinar Kesehatan yang diselenggarakan Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan.

Baca Juga: Viral Receiptify! Ternyata Begini Cara-cara Buatnya Hingga Mirip Struk Belanja

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Dokter spesialis, dr. Tri Adi Mylano, Sp.JP (K), FIHA., dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan mengatakan, akan penyebab nyeri dada sangat bervariasi.

Namun, kondisi tersebut dinilai berbahaya bila disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.

"Rasa nyeri pada wilayah organ dada manusia merupakan tanda akan timbulnya serangan jantung akibat berbagai faktor internal pada jantung, misalnya adanya sumbatan pada aliran darah dan pembuluh darah hingga melemahnya kerja jantung dan peradangan,” tutur Tri Adi Mylano dalam keterangannya, Rabu (23 September 2020).

Baca Juga: Cuaca Ekstrem: Cimahi Dilanda Hujan Lebat Hingga Disertai Butiran Es

Selain penyakit jantung, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, di antaranya penyakit paru-paru, seperti penyumbatan pembuluh darah di paru-paru (emboli paru),

radang pada selaput yang membungkus paru-paru (pleuritis), tekanan yang tinggi pada pembuluh darah di paru-paru (hipertensi pulmonal), abses paru, dan atelektasis atau paru-paru yang kempis (kolaps).

Baca Juga: Wajib Waspada! Deretan Penyakit ini Muncul saat Musim Pancaroba

Tri Adi Mylano pun mengatakan pada penderita jantung dengan gejala awal nyeri dada, semakin meningkat bahkan dalam kurun beberapa tahun terakhir, penderitanya diketahui dari pasien yang berusia muda. 

"Paling umum diketahui, nyeri dada disebabkan karena adanya gejala penyakit jantung. Biasanya nyeri akan menjalar ke leher, bahu hingga ke rahang,” kata Tri Adi Mylano.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler