Ahli Kedokteran Inggris: Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Covid-19

5 Maret 2021, 13:47 WIB
Ilustrasi obesitas. Ahli kedokteran Inggris John Wilding menyatakan risiko kematian akibat Covid-19 meningkat bagi penderita diabetes. /Pixabay/Geralt

PR INDRAMAYU – Ahli kedokteran dari Britain’s University of Liverpool, Inggris yakni John Wilding menyatakan obesitas (kelebihan berat badan) meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19.

Menurut ahli kedokteran Inggris, John Wilding, risiko kematian akibat Covid-19 meningkat seiring dengan keadaan obesitas yang diderita pasien Covid-19.

Risiko kematian akibat Covid-19 pada penderita obesitas, menurut ahli kedokteran Inggris John Wilding, mengalami peningkatan sehingga perlu diwaspadai.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Tetapkan Sebanyak 189.000 Pegawai Daerah dalam Penerimaan CPNS 2021

Hasil riset menyatakan kematian akibat Covid-19 adalah sekira 10 kali lebih tinggi di negara-negara yang warganya 50 persen mengalami obesitas.

Warga penderita obesitas yang dimaksud dalam riset tersebut adalah orang dewasa. Itu artinya mereka yang mengalami obesitas memiliki risiko kematian akibat Covid-19 lebih tinggi.

Riset tersebut dilakukan oleh John Hopkins University di Amerika Serikat dan Observatorisum Kesehatan Global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan Hadiah 10 Rumah dan Motor Bagi Pahlawan Covid, Simak Cara Mendapatkannya

Riset tersebut menyatakan 90 persen atau 2,2 juta dari 2,5 juta kematian akibat Covid-19 terjadi di negara dengan tingkat obesitas tinggi.

Sebaliknya angka kematian akibat Covid-19 akan lebih rendah terjadi pada negara dengan tingkat obesitas rendah.

Hasil riset ini diungkap pemimpin studinya yakni Tim Lobstein, penasihat ahli Federasi Obesitas Dunia sekaligus profesor di Australia's Sydney University tersebut.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, BTS Jadi Artis Asia Pertama yang Raih Global Recording Artist of the Year Award

"Lihat negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, yang tingkat kematian COVID-19 sangat rendah serta tingkat obesitas orang dewasa yang sangat rendah," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Reuters.

Tim menyatakan Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara yang memprioritaskan kesehatan masyarakat tak terkecuali berat tubuh populasi penduduk.

Studi lainnya menyatakan negara seperti Amerika Serikat dan Inggris yang warganya banyak menderita obesitas mengalami tingkat kematian tinggi akibat Covid-19.

Baca Juga: Kunjungan Kerja Ke Provinsi Banten, Presiden Jokowi Resmikan Dua Tempat Ini

Inggris memang tercatat sebagai negara dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi ketiga di dunia dan tertinggi keempat dalam tingkat obesitas.

Data WHO menunjukkan terdapat 184 kematian akibat Covid-19 per 100 ribu penduduk dan 63,7 persen orang dewasa di Inggris mengalami kelebihan berat badan.

Tidak heran apabila ahli kedokteran dari Britain’s University of Liverpool, Inggris yakni John Wilding menyatakan risiko kesehatan utama Covid-19 adalah obesitas.

Baca Juga: Usai Gempa 8,1 yang Berpotensi Tsunami, Warga Selandia Baru Diizinkan Kembali ke Rumah Masing-masing

Rencana vaksinasi terhadap warga dunia perlu mempertimbangkan fakta tersebut agar proses vaksinasi bisa berjalan sukses.

"Sangat penting bagi kami untuk menyadari bahwa obesitas meningkatkan risikonya (kematian akibat COVID-19),” tutur Wilding.

“Oleh karena itu, seperti penyakit lain seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular, penderita obesitas harus dipertimbangkan sebagai prioritas awal dalam program vaksinasi di seluruh dunia," ujarnya melanjutkan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler