Ironis! Penularan Covid-19 Lebih Banyak oleh Orang Tanpa Gejala (OTG), Simak Penjelasannya

27 November 2020, 10:40 WIB
5 Hal yang Harus Dilakukan Pasien OTG Saat Isolasi Mandiri di Rumah / leo2014/ Pixabay/

PR INDRAMAYU – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa penderita Covid-19 tanpa gejala menyumbang sebagian besar penyebaran virus corona tersebut.

Banyak dari orang yang setelah 6 hari terinfeksi Covid-19 tidak menampakkan gejala apapun seperti demam, batuk, serta sesak napas.

Mereka rentan menularkan Covid-19 kepada orang lain tanpa mereka sadari. Alhasil, penyebaran penyakitnya pun tidak disengaja.

Baca Juga: [BESOK BANGET] Mau Tahu Cerita Wayang Golek Indramayu? Simak Jadwal Lengkap Rilis Buku Smaradharmayu

"Kebanyakan infeksi SARS-CoV-2 disebarkan oleh orang-orang tanpa gejala," demikian menurut CDC dilansir dari Health pada Kamis, 26 November 2020.

Menurut CDC, kira-kira terdapat lebih dari 50 persen penularan yang dilakukan orang tanpa gejala tersebut. Mereka bisa dikatakan tidak sadar kala menularkan virus ke orang lain.

Hal ini adalah alasan mengapa penggunaan masker berbahan kain menjadi sangat penting. Masker berbahan kain dapat memperlambat penyebaran Covid-19, melindungi pemakai dan orang di sekitarnya.

Baca Juga: Turki Penjarakan Ratusan Orang Seumur Hidup atas Upaya Kudeta Gulingkan Erdogan yang Gagal pada 2016

"Manfaat penggunaan masker berasal dari kombinasi kendali sumber dan perlindungan pribadi untuk pemakainya.

“Masker kain tidak hanya secara efektif memblokir sebagian besar tetesan berukuran besar, tetapi juga dapat memblokir tetesan dan partikel halus (juga sering disebut sebagai aerosol) yang lebih kecil dari 10 mikron," kata CDC.

Pemerintah berbagai negara termasuk Indonesia telah mengimbau agar menggunakan masker utamanya saat di ruang publik.

Baca Juga: Update Corona Indramayu Pagi Ini, Jumat 27 November 2020: Bertambah 21 Orang, 8 di Antaranya Pelajar

Masker yang disarankan adalah yang berbahan kain berlapis 3 bahan sintetis dengan 1 lapisan filtrasi di tengahnya. Masker tersebut hendaknya tidak ditenun.

Menurut Badan Standardisasi Nasional (BSN), lapisan kain yang dianjurkan adalah terdiri atas katun dengan 2 lapisan chiffon yang mengandung polyester-spandex. Manfaatnya adalah bisa menyaring partikel hingga 80-90 persen.

Masker standar itu bisa melindungi kita dari Covid-19 saat kita memakainya dengan benar, tetap menjaga jarak, mencuci tangan, serta tidak memegang area wajah dan masker jika belum mencuci tangan.

Baca Juga: Menyesal 'Meng-iyakan' Devina Pergi, Ade Londok: Rasa Sayang Mang Ade Lebih dari yang Kamu Pikirkan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar kita perlu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memeriksa masker.

Kita pun perlu menghindari memakai masker dengan tali longgar, hendaknya masker yang kita gunakan menutupi area hidung dan mulut hingga tanpa celah.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler