Bisakah Obat Kumur Bantu Bunuh Virus Covid-19 dalam Rongga Mulut? Berikut Penjelasan dari Peneliti

26 November 2020, 14:43 WIB
ilustrasi obat kumur Covid-19 //pixabay.com

PR INDRAMAYU - Para ilmuwan di Universitas Cardiff temukan adanya "tanda-tanda yang menjanjikan" bahwa obat kumur yang dijual bebas di pasaran dapat membantu membunuh virus dan salah satunya adalah jenis virus corona.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, laporan tersebut muncul menjelang uji klinis Covid-19 pada pasien di University Hospital of Wales.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur dapat membunuh virus dalam air liur.

Baca Juga: Nathalie Holscher Nasihati Anak-anaknya Karena Main Game, Sikap Sule Jadi Marah Balik ke sang Istri

Akan tetapi, tidak ada pembuktian bahwa obat kumur bisa digunakan sebagai pengobatan untuk virus Covid-19.

Hal tersebut karena tidak akan mencapai saluran pernapasan atau paru-paru.

"Jika hasil positif ini tercermin dalam uji klinis di Universitas Cardiff, dengan menggunakan obat kumur berbasis CPC, sehingga dapat dijadikan sebagai bagian penting dalam rutinitas sehari-hari, bersama dengan mencuci tangan, menjaga jarak fisik dan memakai masker," ujar salah satu peneliti, Dr. Nick Claydon yang merupakan spesialis periodontologi.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Nyeri Haid Bakal Reda Bahkan Menghilang Setelah Melahirkan, Simak Faktanya

Berdasarkan laporan dari universitas itu, menyatakan bahwa obat kumur hang setidaknya mengandung 0,07 persen cetypyridinium chloride (CPC).

Menunjukkan "tanda-tanda yang menjanjikan" agar dapat membasmi virus, sebagaimana yang terlihat saat penelitian tersebut dilakukan di laboratorium yang dirancang untuk meniru rongga mulut atau hidung dalam tabung reaksi.

Baca Juga: Rekannya Tertangkap, Fadli Zon Apresiasi Kerja KPK Hingga Seret Nama Harun Masiku

Walaupun laporan tersebut belum ditinjau oleh para ahli kesehatan lainnya, laporan tersebut mendukung penelitian terbaru lainnya yang menemukan bahwa obat kumur berbasis CPC efektif dalam mengurangi virus di area mulut.

Sedangkan, Dr Richard Stanton, merupakan penulis utama studi tersebut mengatakan studi itu dapat menambah literatur yang muncul bahwa beberapa obat kumur umumnya tersedia dirancang untuk melawan penyakit gusi dan menonaktifkan virus SARS-CoV-2 (dan virus corona terkait lainnya) saat diuji di laboratorium.

"Studi ini belum diuji oleh rekan sejawat lainnya dan dipublikasikan, yang artinya belum diteliti oleh ilmuwan lain seperti proses biasa dengan riset akademis. Namun sekarang sudah diserahkan untuk dipublikasikan di jurnal," kata Stanton.

Baca Juga: Polisi Segera Ungkap Siapa Artis ST dan MA yang Terjerat Kasus Prostitusi, Berikut Tanggal Rilisnya

"Masyarakat harus terus mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah dianjurkan oleh pemerintah, termasuk sering mencuci tangan dan menjaga jarak sosial," tambahnya.

Uji klinis akan terlihat apakah obat kumur dapat membantu kurangi tingkat virus dalam air liur pasien Covid-19 di rumah sakit di Cardiff, dengan hasil yang diharapkan diperoleh di awal tahun 2021.

Prof David Thomas, dari Universitas Cardiff, mengatakan hasil pada awal penelitian ini, memang menggembirakan, namun uji klinis tidak akan menghasilkan bukti terkait bagaimana pencegahan penularan antar pasien.

Baca Juga: Terungkap Motif Pengendara Pajero Plat RI 1 Maksa untuk Masuk Mabes Polri Hingga Seret Nama BUMN

"Sementara obat kumur ini sangat efektif membasmi virus di laboratorium, kami perlu melihat apakah obat tersebut bekerja pada pasien dan ini adalah tujuan dari studi klinis kami yang sedang berlangsung," katanya.

Studi klinis yang sedang berlangsung ini yang dikatakan oleh Thomas akan menunjukkan berapa lama efeknya dapat bertahan.

Setelah pemberian tunggal berupa obat kumur terhadap pasien dengan gejala Covid-19.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler