Masalahnya dalam adegan sinetron ini karakter ketiga menikah saat masih duduk di bangku SMA, dengan memberikan penggambaran anak SMA telah menikah adalah hal yang tidak wajar dan tidak akan seideal ketika dia menikah saat usia sudah matang.
"Lain cerita dengan anak SMA dinikahkan kemudian dia tidak bahagia dan kita jadi belajar nikah jangan terlalu muda," imbuhnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Instagram @ernestprakasa.
Ada juga di salah satu Instagram TV yang melakukan pembelaan, kenapa masalah seperti ini dipermasalahkan meskipun sudah mengganti pemeran sinetron tersebut.
Dan membandingkannya dengan konten Youtube yang memperlihatkan orang merokok dan minum dalam konten video di Youtube, namun permasalahannya adalah Sinetron ini ditayangkan di televisi yang merupakan media publik.
"Lalu karena televisi adalah kanal publik maka orang-orang yang menumpang frekuensi negara tersebut punya tanggung jawab moral buat mengedukasi masyarakat," tuturnya saat dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Instagram @ernestprakasa.
Berbeda dengan konten film streaming dan Youtube, tidak bisa dibandingkan dengan kanal televisi yang seharusnya lebih mengedukasi masyarakat.
Baca Juga: Akui Tak Satu Rumah dengan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Saya Cuma Meminta Doanya
"Menurut gua intinya dari kasus ini gua juga ga berharap sinetron distop ga mengejar ke arah sana," kata Ernest dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Instagram @ernestprakasa
Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk menyebarkan peringatan bahwa kita berada di era, dimana sekarang pernikahan remaja itu sudah bukan sesuatu yang dilegalkan oleh negara.