Hadapi Pandemi Covid-19, Ustaz Yusuf Mansur: Jangan Khawatir, Ada Allah

24 Oktober 2020, 15:39 WIB
Ustaz Yusuf Mansur memberikan pesan untuk masyarakat. /Instagram/@yusufmansurnew

PR INDRAMAYU – Dalam diskusi bertajuk “Sosialisasi Pesantren Daarul Quran: Iman, Aman, Imun”, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an, Yusuf Mansur mengatakan tentang pentingnya berpikir positif saat menghadapi pandemi Covid-19.

Hendaknya pandemi tidak dianggap sebagai beban dan tantangan. Ada kiat tertentu yang bisa kita praktikkan dalam menyikapi pandemi tersebut.

"Tidak ada tantangan buat kami, karena kami enjoy saja menghadapinya, dan tidak menjadikannya sebagai beban. Ada Allah Swt. yang kami bisa mintai pertolongan dan bantuan.

Baca Juga: Mengenal Sosok Achmad Yurianto, dari Dokter Militer hingga Staf Ahli Menteri Kesehatan

“Teman-teman yang lain juga jangan khawatir, jangan ada keraguan akan kuasa Allah, kita mesti ringan menjalani hidup sehingga ada kenikmatan saat menjalaninya," ujar Yusuf dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA.

Kesulitan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah wajar terjadi. Yusuf menuturkan bahwa umat Islam seharusnya menjadikan hal tersebut sebagai cara untuk kembali kepada Allah Swt.

"Ada yang tidak kita dapat mungkin ketika menghadapi pemutusan kerja karena pandemi Covid-19. Kita jadi gelisah dan mulai menyalahkan Covid-19, menyalahkan lingkungan, menyalahkan negara.

Baca Juga: Dukung Pengembangan Investasi Sosial dan Wakaf, BNI Syariah Targetkan Serapan Rp5 Miliar

"Padahal gampang saja ketika dia tahu yang mencabut rezeki itu Allah, maka datang lagi saja ke Allah dan jangan tanggung-tanggung berdoa dan minta yang lebih banyak, yang lebih baik," tutur Yusuf.

Jika pandemi dianggap beban, hal tersebut akan benar-benar menyusahkan sehingga menjadi nyatalah beban tersebut. Yusuf mengungkapkan bahwa pesantren tidak menyikapi pandemi sebagai sesuatu yang merepotkan.

"Alhamdulillah di pesantren aman banget. Kami di setiap cabang selalu berkoordinasi dengan pemerintah kota, kemudian dinas kesehatan, minimal dengan puskesmas sekitar untuk menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kurangi Limbah Plastik, 4 Mahasiswa Unpad Ciptakan Pasta Gigi Tablet Ramah Lingkungan 'Ellite'

“Bahkan kami bekerja sama dengan kawan-kawan dari TNI untuk membantu kami menjalankan protokol kesehatan dengan benar dan mencegah hal tidak diinginkan, seperti muncul klaster baru," kata Yusuf.

Sosialisasi “Iman, Aman, Imun” oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 disambut baik oleh ulama kondang Betawi tersebut. Gagasan satgas itu bisa turut membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat tak terkecuali di pesantren.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyatakan bahwa ada tips yang bisa dipraktikkan masyarakat Indonesia agar terhindar dari virus corona. Tips tersebut adalah melaksanakan 3W, yakni:

Baca Juga: Gara-gara Pandemi Covid-19, Ridwan Kamil Dorong Kampanye Digital pada Pilkada Pangandaran

1. Wajib iman, artinya berdoa dan beribadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing

2. Wajib aman, artinya menjalankan protokol kesehatan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun)

3. Wajib imun, artinya memakan makanan bernutrisi, berolahraga rutin, beristirahat cukup, dan bersikap tenang

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Generasi Milenial untuk Program Sejuta Rumah

"Ingat, jurus iman-aman-imun itu ibarat 'satu tarikan nafas'. Tidak bisa hanya satu yang dilaksanakan, dua yang lainnya tidak. Tidak bisa juga, dua dilaksanakan dan yang satu tidak," ujar Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 9 Januari 2019 silam.

Ketiga prinsip tersebut perlu dilaksanakan bersama. Selain itu, prinsip utama yang perlu diterapkan berbunyi ‘dokter terbaik adalah diri sendiri’. Hal itu disampaikan Doni saat mengawali diskusi virtual tersebut pada Jumat, 23 Oktober 2020.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler