Terpengaruh Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Malah Yakin Ekonomi Indonesia Bakal Segera Pulih

- 25 Oktober 2020, 13:55 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). /YouTube/ Sekretariat Presiden

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor perekonomian banyak negara di dunia. Indonesia menjadi salah satunya. Namun Presiden Indonesia, Jokowi, meyakini perekonomian Indonesia akan segera pulih.

Pria bernama asli Joko Widodo itu menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya secara virtual pada sebuah acara yang diadakan Partai Golongan Karya (Golkar).

Acara yang merupakan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-56 partai politik tersebut diadakan pada Sabtu, 24 Oktober 2020. Sambutan Jokowi disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Buat Kamu yang Suka Dunia Ilmu Pengetahuan, Genre Film Ini Cocok Buat Ditonton! Simak Penjelasannya

"Dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insya Allah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," ujar Jokowi dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA.

Dampak buruk akibat pandemi Covid-19 begitu luar biasa. Pandemi yang ditetapkan WHO pada 12 Maret 2020 tersebut berdampak pada masalah kesehatan, ekonomi, hingga sosial.

Masyarakat dari tingkatan rumah tangga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta koperasi turut terkena dampaknya.

Baca Juga: Kalah Lagi dari UAE, Bima Sakti: Performa Timnas U-16 Membaik, Tim Asia Barat Suka Mancing Emosi

"Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita, Indonesia" tutur mantan Gubernur Jakarta itu.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 adalah sebesar 5,02%. Perekonomian Indonesia diakui Jokowi selalu tumbuh sekitar 5% sebelum pandemi melanda.

Saat pandemi menyerang, pertumbuhannya melambat menjadi 2,97%. Prosentase tersebut terjadi pada triwulan pertama 2020 (Januari hingga Maret). Pada triwulan kedua (April hingga Juni), angkanya menjadi minus 5,32%.

Baca Juga: Tunjang Swab Test Lebih Cepat, Jabar Bakal Terima 100 Ribu Flocked Swab dari Universitas Indonesia

Meskipun begitu, Jokowi meyakini perekonomian Indonesia akan segera pulih. Indikatornya adalah terdapat perbaikan pada terjaganya harga pangan seperti beras. Perbaikan itu terjadi saat triwulan ketiga 2020 (Juli hingga September).

Jika dilihat dari jumlah penumpang angkutan udara, prosentasenya naik 36% pada Agustus 2020 dibandingkan bulan sebelumnya.

Terdapat surplus 2,44 miliar dolar AS pada neraca perdagangan September 2020 lalu. Konsumsi meningkat, purchasing managers index (PMI) pun mulai memasuki tahap ekspansi kembali.

Baca Juga: Ancam Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Cukai Rokok, Sudarto: IHT Bukan Sapi Perah bagi Penerimaan Negara!

"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," tutur Jokowi.

Terkait krisis akibat pandemi, Jokowi memang diyakini publik mampu mengatasi pandemi yang bermula di Wulan Tiongkok tersebut. Hal itu pernah diungkap Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB pada Jumat, 16 Oktober 2020 silam.

Sebanyak 74,4% responden survei Indometer meyakini bahwa Jokowi sanggup mengatasi pandemi dan resesi. Adapun 21,2% lainnya tidak meyakini hal tersebut, sedangkan 4,4% sisanya tidak tahu/tidak jawab.

Baca Juga: NU Kalah Saing 'Dakwah Online', Wakil Ketua PCNU Indramayu Beberkan Strategi Dakwah di Media Digital

Survei yang melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia itu dilakukan pada 25 September hingga 5 Oktober 2020.

Survei tersebut dilakukan melalui sambungan telepon secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Tingkat kepercayaannya mencapai 95%, sedangkan margin of error-nya sebesar 2,98%.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah