Dolar dan Yen Naik, Tes Virus Covid pada Trump Positif, Picu Pembelian “Safe Heaven”

- 3 Oktober 2020, 13:48 WIB
Logo Mata Uang  / Pixabay /
Logo Mata Uang / Pixabay / /

PR INDRAMAYU - Mata uang aman atau safe heaven dolar dan yen menguat pada akhir perdagangan Jumat 02 Oktober 2020, hal ini pasca Presiden Donal Trump dinyatakan positif Covid-19, mengguncang investor hanya sebulan sebelum pemilihan Presiden Amerika Serikat pada November mendatang.

Dilansir Indramayu.Pikiran-Rakyat.com dari situs Antara, Perdagangan keuangan pada sore hari, pasar keuangan telah tenang, dolar dan yen masih naik tetapi dalam kisaran yang sedikit sempit.

Data yang menunjukan penggajian nonpertanian Amerika Serikat naik kurang dari yang diharapkan pada September lalu, tetapi dengan penurunan tingkat pengangguran berdampak kecil pada nilai mata uang, karena pasar berfokus pada kesehatan Trump.

Baca Juga: Mengganti Jam Tidur Agar Tubuh Tetap Sehat, Berikut Tips dan Penjelasan Dokter

Trump yang telah meremehkan bahaya dari virus corona selama pandemi, ia mengatakan bahwa dia dan istrinya Melania Trump telah dites positif Covid-19 dan akan menjalani karantina.

Berita itu memicu beberapa penjualan di Wall Street, sementara harga obligasi pemerintah Amerika lebih rendah setelah menguat awal sesi.

Mata uang Jepang yen juga mengalami kenaikan tertajam dalam lebi dari satu bulan ini, angkanya mencapai di 104,95 terhadap dolar dalam minggu ini, greenback terahir naik turun 0,2 persen pada 105,365 yen.

Baca Juga: Mengintip Mini Cabrio Terbaru, Didesain dengan Atap Terbuka dan Cat Khusus Deep Laguna Metallic

Ahli strategi makro senior Wells Fargo Securities di New York, Mike Schumacher, mengatakan bahwa diagnosis Covid-19 Trump menambah lapisan ketidakpastian pada musim pemilihan yang sudah bergejolak, tetapi reaksi tajam pasar dari awal sesi global telah sedikit memudar.

“Anda tidak mengambil satu pandangan dan mengatakan bahwa ini dapat membatasi jumlah berita politik selama buan depan,” ucap Schumacher.

“Trump tidak dapat benar-benar berkampanye dan jika Biden juga memilih untuk melakukan lebih sedikit, anda juga mungkin mendapatkan berita yang sangat terbatas. Itu bisa mengurangi volatilitas.” Lanjutnya.

Baca Juga: Permudah Aktivitas Anda, Berikut Cara Baru Gunakan Live View pada Fitur Google Maps

Mata uang yang dipandanga sebagai taruhan beresiko jatuh secara menyeluruh, dengan jatuhnya harga minyak juga menekan rubel Rusia yang terpapar komoditas, rand Afrika Selatan dan dollar Australia.

Dalam laporan ketenagakerjaan bulan terakhir pemilihan presiden 3 November mendatang, Departemen Tenaga Kerja mengatakan penggajian non pertanian meningkat 661.000 pekerjaan bulan lalu setelah naik 1,489 juta pada Agustus.Ekonomi yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 850.000 pekerjaan untuk September.

“Tampaknya rebound pekerjaan terbaik juga di belakang kami, meninggalkan celah menganga di pasar tenaga kerja, di mana hampir lebih dari setengah dari 22 juta kehilangan lapangan pekerjaan kini pulih,” kata Dave Rosenberg, kepala ekonomi dan ahli strategi di Rosenberg Research.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah