Kabar Menguatnya TL Rujuk ke Indonesia di Medsos, Mantan Menhan TL Balas Komentar dan Tegaskan Sikap

- 9 September 2020, 14:02 WIB
Mantan Menhan Timor Leste, Julio Tomas Pinto.*
Mantan Menhan Timor Leste, Julio Tomas Pinto.* /Instagram.com/Juliotomaspinto

PR INDRAMAYU - Kabar keinginan warga Timor Leste untuk kembali ke pelukan Ibu Pertiwi semakin kencang, kabar tersebut sampai saat ini masih menjadi menuai Pro dan kontra mewarnai isu 'hasrat rujuk' Timor Leste (TL) pada Indonesia.

Sebagian ada yang setuju dengan bersatunya kembali TL dengan Indonesia, namun ada juga yang justru mengkritik kabar keinginan TL saat ini. Seperti datang dari Denny Siregar yang sempat menghebohkan jagat Twitter dengan cuitannya menganai Timor Leste.

"Menjadi salah satu negara termiskin di dunia, Timor Leste nyesal pisah dari Indonesia. Kalian sih percaya gombalan Australia. Makan tuh, mereka habis manis sepah dibuang," cuit Denny Siregar.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bunuh Diri, Pertama Kalinya Gagal Dicegah Petugas Rumah Sakit

Kabar tersebut pun sontak mendapat respon dari Mantan Meneteri Pertahanan Timor Leste, Julio Tomas Pinto.

Alumnus Uniiversitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Indonesia itu menilai bahwa negaranya tidak akan kembali ke masa lalunya, yaitu bergabung dengan Indonesia.

Ia membalas cuitan Denny Siregar yang kerap kali mengomentari isu di pemerintahan. "Minta Maaf mas @Dennysiregar7, Timor-Leste sudah merdeka berdasarkan kehendak rakyat dengan 78,5 persen melalui referendum. TL tidak dan tidak akan pernah kembali ke masa lalu. Terima kasih," Julio Tomas Pinto.

Baca Juga: Pesannya Tak Langsung Direspon oleh Nella, Inul Daratista Kesal, Merasa Tak Dianggap

Ia pun turut mengomentari cuitan warganet lainnya. "Negara baru memang banyak tantangan dan rintangan tetapi Insya Allah pemimpin dan rakyat Timor-Leste akan menyelesaikan tantangan tersebut. Amin Yarobbalaalamiin," jelasnya.

Ia pun kembali membagikan kabar bahwa kini Timor Leste menjadi negara ke-6 sebagai demokrasi terbaik di Asia
Tenggara menurut catatan The Index Democracy 2019 yang dipublikasikan oleh EIU.

Bahkan disebutkan juga bahwa skor kebebasan ekonomi Timor Leste adalah 45,9. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Timor Leste diungkap sebagai sebabnya sebab semakin lemah meski ada  peningkatan sejak tahun 2009.

Baca Juga: Dapat Dukungan Hingga Bentuk BAKK, 'Semoga Ada Efek Positif, Barokah dan Bisa Jalin Kerjasama'

Tak hanya itu saja, perekonomian negara tersebut hanya bergantung pada pengeluaran pemerintah. Sedangkan dana masuknya hanya diperoleh dari sektor perminyakan saja.
Dengan kata lain seperti apa yang diungkap dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Timor Leste paling lambat dibanding dengan negara Asia Tenggara laiinya.***    

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah