Saat Dolar Menguat dan Investor Menunggu Stimulus, Harga Emas Pagi Ini Tergelincir

- 19 Desember 2020, 09:49 WIB
Update Daftar Harga Emas Hari Ini 19 Desember 2020 di Pegadaian: Kembali Meroket! Ini Penyebabnya
Update Daftar Harga Emas Hari Ini 19 Desember 2020 di Pegadaian: Kembali Meroket! Ini Penyebabnya /Pexels/Michael Steinberg

PR INDRAMAYU - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), hal tersebut karena aksi ambil untung setelah mencatat kenaikan selama tiga hari berturut-turut,

saat rebound dolar AS mengimbangi dukungan dari harapan paket stimulus fiskal Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, turun 1,5 dolar AS atau 0,08 persen menjadi ditutup pada 1.888,90 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Ada Fitur Baru! WhatsApp Luncurkan Panggilan Suara dan Video ke Desktop Tahun Depan

Sehari sebelumnya, Kamis (17 Desember 2020), emas berjangka melambung 31,3 dolar AS atau 1,68 persen menjadi .890,40 dolar AS.

Emas berjangka juga naik 3,8 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.859,10 dolar AS pada Rabu (16 Desember 2020), setelah melonjak 23,2 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.855,30 dolar AS pada Selasa (15 Desember 2020), dan jatuh 11,5 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.832,10 dolar AS pada Senin (14 Desember 2020).

Baca Juga: Statusnya Masih Zona Merah, Pemkot Depok Imbau Ibadah Natal Digelar Secara Virtual

Dengan infeksi virus corona yang kembali ke rekor tertinggi baru di seluruh Amerika Serikat, tekanan meningkat pada anggota parlemen untuk memberikan lebih banyak bantuan pada tenggat waktu Jumat (18 Desember 2020).

"Emas telah melekat sepenuhnya pada negosiasi paket stimulus. ... Pasar akan reli jika ada momentum positif untuk mencapai kesepakatan stimulus, dan jika ada indikasi penundaan, emas akan mundur," kata Jeffrey Sica, pendiri dari Circle Squared Alternative Investments.

"Setelah stimulus disetujui secara keseluruhan, saya mengantisipasi emas akan reli secara substansial karena ini adalah paket stimulus besar-besaran."

Baca Juga: Awas! Penelitian Ungkap Pakai Masker Kotor dan Berulang Justru Lebih Berbahaya

Logam mulia masih naik sekitar 2,2 persen untuk minggu ini dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Janji Federal Reserve AS untuk terus mengalirkan uang tunai ke pasar keuangan dan menjaga suku bunga rendah sampai pemulihan ekonomi AS aman, mendorong emas mencapai puncaknya sejak 16 November pada Kamis (17 Desember 2020).

"Fokus utama adalah ekspektasi bahwa kami akan mendapatkan kesepakatan stimulus," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga: Horoskop Akhir Pekan, Sabtu 19 Desember 2020: Sagitarius jadi Lebih Bijaksana, Leo Perlu Ikuti Arus

"The Fed akan tetap akomodatif, dan Kongres akhirnya akan memberikan beberapa stimulus, dan lintasan virus saat ini akan menjamin lebih banyak stimulus setelah pemerintahan Biden mengambil alih."

Indeks dolar rebound dari terendah lebih dari dua tahun, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Logam mulia lainnya untuk pengiriman Maret turun 14,8 sen atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 26,033 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari berkurang 7,0 dolar AS atau 0,67 persen menjadi menetap di 1.043,10 dolar AS per ounce.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x