8. Transisi dan Perubahan
Balita berkembang dengan rutinitas dan prediktabilitas, dan gangguan atau perubahan apa pun pada rutinitas mereka dapat meresahkan.
Tantrum dapat terjadi selama masa transisi, seperti meninggalkan tempat yang sudah dikenalnya, memulai aktivitas baru, atau berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya, saat mereka berjuang untuk beradaptasi terhadap perubahan.
9. Menguji Batasan
Mendorong batasan adalah bagian alami dari perkembangan balita saat mereka berusaha memahami batasan yang ditetapkan oleh pengasuhnya. Tantrum dapat menjadi cara bagi mereka untuk mengukur seberapa jauh mereka dapat melampaui batas-batas tersebut dan menegaskan individualitas mereka.
10. Empati Emosional
Percaya atau tidak, balita juga bisa mengamuk karena empati emosionalnya yang semakin besar. Mereka mungkin bereaksi keras terhadap emosi yang ditunjukkan orang lain, yang mencerminkan perasaan tertekan atau frustrasi mereka sendiri.
Menyaksikan amukan atau konflik di antara orang dewasa dapat memicu respons empati mereka, sehingga memicu ledakan kemarahan mereka sendiri.
Pemikiran Terakhir tentang Mengapa Balita Melonjak Marah