DAHSYAT! Ada Lubang dengan Suhu Nyaman, Ilmuwan: Manusia Bisa Hidup di Gua-gua yang Ada di Bulan

28 Juli 2022, 11:00 WIB
Lubang goa di bulan hasil tangkapan NASA. /Screenshoot NASA

INDRAMAYUHITS – Para ilmuwan kini telah mengidentifikasi lokasi yang stabil secara termal di lubang bulan yang suatu hari nanti bisa menjadi tempat perlindungan manusia.

Lubang-lubang ini memiliki kondisi suhu yang berkisar sekitar 17 derajat Celcius dan membuat situs yang stabil secara termal untuk eksplorasi bulan.

Tentu berbeda dibandingkan area di permukaan Bulan yang mengalami suhu hingga 127 derajat Celcius pada siang hari dan minus 173 derajat Celcius pada malam hari.

Baca Juga: Jauh Sebelum Ada Kampus, Tahun 1698 Ilmuwan Keraton Kesultanan Cirebon Pernah Menyusun 1.213 Naskah Penelitian

Para ilmuwan yang menggunakan data dari Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) menemukan lubang-lubang ini, yang pertama kali ditemukan pada tahun 2009, sebagai tempat yang baik untuk meningkatkan penelitian bulan.

Lubang-lubang ini bisa menjadi jalan masuk ke gua bulan yang dapat bertindak sebagai dasar untuk penelitian besar dan bahkan bisa digunakan sebagai tempat perlindungan bagi astronot masa depan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menyatakan, lubang runtuhan bulan dapat menyediakan akses ke tabung lava bawah permukaan yang tidak diketahui luasnya.

Baca Juga: Sebanyak 343 Peneliti UGM Masuk Daftar Ilmuwan Teratas Dunia, Ranking 1 Indonesia

"Gua Lunar akan menyediakan lingkungan termal yang beriklim sedang, stabil, dan aman untuk eksplorasi jangka panjang dan tempat tinggal Bulan," kata para peneliti dalam makalah tersebut.

Ilmuwan Proyek LRO Noah Petro dalam sebuah pernyataan mengatakan, lunar pit adalah fitur menarik di permukaan bulan.

“Mengetahui bahwa mereka menciptakan lingkungan termal yang stabil membantu kami melukiskan gambaran fitur bulan yang unik ini dan prospek suatu hari nanti untuk menjelajahinya,” papar dia.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Hiu Purba, Diperkirakan Hidup 93 Tahun Lalu

Lubang-lubang ini kemungkinan dibuat oleh langit-langit tabung lava yang runtuh. Tim sekarang telah mampu mengkarakterisasi lingkungan dari salah satu lubang terkemuka yang terletak di Mare Tranquillitatis.

"Lingkungan termal lubang itu lebih ramah dibandingkan dengan tempat lain di Bulan, dengan suhu bervariasi minimal sekitar 17 derajat Celcius yang nyaman di mana pun Matahari tidak bersinar secara langsung," tulis Geophysical Research Letters, 27 Juli 2022.

Tim fokus pada depresi sedalam 100 meter tentang panjang dan lebar lapangan sepak bola dan menggunakan pemodelan komputer untuk menganalisis sifat termal dari batu dan debu bulan, untuk memetakan suhu lubang dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Serukan Serangan Balas Dendam, Iran Bersikukuh Tuduh Israel Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir

Mereka berspekulasi, jika sebuah gua memanjang dari dasar lubang, seperti yang ditunjukkan oleh gambar yang diambil oleh Lunar Reconnaissance Orbiter Camera LRO, itu juga akan memiliki suhu yang relatif nyaman.

Para peneliti mengatakan bahwa seperti nenek moyang yang hidup di gua-gua sebelum berevolusi menjadi manusia modern ketika spesies kembali ke Bulan, mereka dapat menemukan situasi serupa yang menunggu mereka.

Gua-gua ini dapat bertindak sebagai penyelamat bagi spesies di Bulan di mana satu hari sama dengan 15 hari Bumi.

Baca Juga: Ilmuwan AS Temukan Planet 'Neraka', Panasnya Mencapai Ribuan Derajat, Hujannya Terbuat dari Bebatuan

Juga permukaannya terus menerus dibombardir oleh sinar matahari diikuti oleh malam yang sangat dingin yang juga berlangsung sekitar 15 malam di Bumi. ***

Editor: Kalil Sadewo

Tags

Terkini

Terpopuler