Bela Gus Yaqut, Ribuan Massa GP Ansor-Banser Geruduk Balaikota Minta Walikota Tak Beri Ruang Barisan Intoleran

- 2 Maret 2022, 10:06 WIB
Ribuan massa GP Ansor Banser memadati Jalan Siliwangi Kota Cirebon untuk menyampaikan aspirasi kepada walikota dan pimpinan DPRD Kota Cirebon.
Ribuan massa GP Ansor Banser memadati Jalan Siliwangi Kota Cirebon untuk menyampaikan aspirasi kepada walikota dan pimpinan DPRD Kota Cirebon. /Dokumen GP Ansor

INDRAMAYUHITS - Ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) turun ke jalanan Kota Cirebon, Selasa 1 Maret 2022.

Massa yang berasal dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota/Kabupaten Cirebon dan daerah sekitar tersebut mendatangi Balikota Cirebon dan gedung DPRD Kota Cirebon.

Aksi tersebut merespons gerakan sejumlah komponen dari sejumlah elemen yang berunjukrasa memprotes Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GP Ansor.

Baca Juga: BUMN Industri Informasi-Telekomunikasi PT INTI Buka Banyak Lowongan Kerja, Pendaftaran Online di Link Ini

Sebelum masuk ke Jalan Siliwangi Kota Cirebon, massa Banser berkumpul di sejumlah titik mulai dari Gedung Dakwah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Cirebon, Alun-alun Kejaksan, Kerucuk dan titik lainnya.

Saat komando tiba, semua massa Banser bergerak menuju Jalan Siliwangi. Mereka bergerak menuju Balaikota.

Beruntung saat massa Banser datang, rombongan aksi unjuk rasa dengan agenda memprotes Menteri Agama sudah membubarkan diri.

Baca Juga: Bank BJB Buka Kesempatan Kerja Pemagangan bagi Lulusan D1-S1, Penempatan Wilayah III Cirebon dan Sekitarnya

Dalam orasinya, Sekretaris GP Ansor Kabupaten Cirebon, Mohammad Aan Anwarudin menegaskan bahwa kedatangan massa GP Ansor dan Banser ke Kota Cirebon ini adalah aksi dama jaga toleransi.

Menurutnya, sebagai bagian dari masyarakat Cirebon, tidak ingin Kota Wali ini ada kelompok yang hobinya memfitnah, memprovokasi, menebar kebencian atas nama agama Islam.

Apa yang dilakukan mereka, tegas Aan, memiliki agenda jahat untuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini, termasuk di Cirebon.

Baca Juga: Puji Aksi Ribuan Massa GP Ansor-Banser, Walikota Cirebon: Tegas tapi Dahulukan Logika dalam Bertindak

Aan meminta walikota dan DPRD Kota Cirebon tegas, tidak memberikan ruang bagi kelompok-kelompok intoleran mendapatkan panggung dan memperluas gerakannya.

Khusus untuk aksi kelompok yang memprotes Menag Yaqut Cholil Qoumas, Aan menegaskan mereka telah sengaja dan tega memfitnah Gus Yaqut.

"Gus Yaqut tidak pernah menyamakan azan dengan gonggongan anjing. Dalam video yang beredar juga tidak ada Gus Yaqut. Berbagai klarifikasi sudah diberikan, tapi mereka tetap saja ngotot memfitnah ketua umum kami. Mereka punya agenda tertenu. Karena mereka jual, kami siap borong!" tegas mantan aktivis mahasiswa ini.

Baca Juga: Viral Video Menag Yaqut Soal Suara Toa dan Gonggongan Anjing, Ini Klarifikasi Resmi dari Kemenag

Lebih jauh Aan menyampaikan, Gus Yaqut sebagai Menteri Agama juga tidak pernah melarang azan. Dalam SE yang diedarkan tidak ada larangan, justru sebaliknya memberikan panduan agar tidak mengganggu orang lain.

Ia menegaskan bahwa aturan tersebut sudah ada jauh sebelumnya, karena itu Gus Yaqut hanya kembali menegaskan bahwa demi ketenteraman kehidupan di tengah-tengah masyarakat tidak boleh ada pihak yang melebihi batas penggunaan pengeras suara yang mengganggu lingkungan.

Dalam aksinya, GP Ansor dan Banser Cirebon menyatakan dukungan terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dari tudingan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab dan membuat perpecahan umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Pabrik Produsen Komponen Otomotif di Cirebon, PT Jaya Asahi Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SLTA

Terpisah, Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kota Cirebon, Abdul Soleh menyampaikan bahwa aksi Ansor-Banser ini juga sebagai bentuk support terhadap Gus Yaqut yang 'diserang' dan difitnah kelompok-kelompok intoleran.

GP Ansor dan Banser, lanjut Soleh, berada di belakang Gus Yaqut karena telah berjuang untuk meghabisi gerakan intoleransi yang menggangu persatuan dan kesatuan negeri ini.

Menurutnya, Gus Yaqut adalah benteng terakhir pluraslisme dan toleransi di Indonesia yang tidak ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dipecah belah kelompok yang ingin menghancurkan Indonesia. ***

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah