Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Suntik KB Sebabkan Kista Ovarium, Simak Kebenarannya
Saat menelusuri kata kunci “Macron mohon Timur Tengah akhiri boikot” di mesin pencari Google, berita yang muncul memang terkait dengan permohonan Prancis untuk mengakhiri boikot tersebut.
Namun pihak yang menyampaikan adalah Kementerian Luar Negeri nya. Berita tersebut dimuat oleh media dalam negeri maupun luar negeri. Produk yang diboikot utamanya adalah yang terkait dengan produk makanan.
“Di banyak negara di Timur Tengah, seruan untuk boikot produk Prancis dan secara lebih umum, seruan untuk berdemonstrasi melawan Prancis, dalam istilah yang terkadang penuh kebencian, telah disebarkan di media sosial,” ujar Kementerian Luar Negeri Prancis dilansir Associated Press.
Baca Juga: Industri Film Terpengaruh Pandemi Covid-19, Mira Lesmana dan Riri Riza Tetap Optimis
Nyatanya produk dari negara beribukota Paris itu telah dihapus dari beberapa toko di sejumlah negara.
Di antara negara tersebut adalah Qatar, Yordania, dan Kuwait. Prancis mendesak agar tindakan tersebut segera dihentikan.
Munculnya reaksi tersebut diakibatkan oleh pernyataan Macron atas kasus pemenggalan guru di Prancis bernama Samuel Paty yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad. Macron pun menyatakan bahwa negaranya tidak akan “melepaskan kartun kami”.
Baca Juga: WASPADA! Besok Minggu 1 November, Topan Goni Diprediksi Menghantam Filipina
Kasus ini dianggap pelanggaran yang tidak main-main oleh umat Islam. Pasalnya ada larangan dalam menggambarkan secara fisik tentang Tuhannya (Allah) dan Nabi Muhammad.