Namun, benarkah kabar tersebut? Bisa dipertanggungjawabkan kah berita tersebut?
Berdasarkan hasil pemantauan Tim Jabar Saber Hoaks yang dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com, kabar seorang siswa memutuskan untuk bunuh diri karena tidak memiliki telepon genggam itu adalah salah atau bohong.
Baca Juga: Hipnotis Wanita Jahat Berbekal Masker, Tepuk Pundak hingga Bumbui Aroma Tak Sedap kepada Korban
Hal ini terungkap setelah ada unggahan yang memuat foto yang dilampirkan dalam postingan tersebut.
Situs berita luar negeri, news.cgtn.com, tidak menyebutkan kalau seorang anak perempuan itu bunuh diri karena tidak punya ponsel untuk belajar daring.
Dalam artikel berjudul: 'Girl dying of leukemia leaves touching note to father', yang dipublikasikan pada 22 Januari 2018, disebutkan kalau anak di foto itu sedang menderita leukemia dan meninggalkan catatan menyentuh untuk sang ayah.
Baca Juga: Kronologi Rumah Adik Acha Septriasa Kemalingan, Harta Benda Raib Dibawa Pencuri di Siang Bolong
Anak dalam foto tersebut bernama Zhang Jiaye yang masih berusia 7 tahun. Sedangkan sang ayah bernama Zhang Mingliang. Anak dan ayah itu tinggal di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok.
Zhang Jiaye menderita leukemia sejak 14 Mei 2016. Saat diberitakan, dua tahun lalu, Zhang Jiaye sudah melakukan 18 kemoterapi dengan tagihan medis hinga 590 ribu yuan atau hampir Rp 1 miliar.
Anak penderita leukimia itu sempat viral setelah menulis pesan yang sangat menyentuh.