Berdasarkan penelusuran, kabar itu dibantah oleh laman Facebook Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY yang merupakan organisasi kemanusiaan.
Awalnya foto itu beredar di aplikasi pesan instan WhatsApp yang menyatakan tidak adanya kain kafan di Mamuju, Sulawesi Barat.
Baca Juga: Pertanda Insiden Jatuhnya Pesawat yang Bikin Gempar Publik, Mbak You: Anggap aja Suatu Kebetulan
Pihak ACT lalu mengonfirmasi kepada pihak yang bersangkutan yang mengunggah klarifikasi atas kabar tersebut pada Sabtu 16 Januari 2021.
Hasilnya adalah warna hijau yang terlihat pada jenazah itu merupakan plastik yang digunakan untuk mencegah agar jenazah tidak basah.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begini kondisi shalat jenazah di tenda pengungsian di Mamuju.
Setelah mendapat informasi dari warga Mamuju, perlu kami sampaikan, bahwa warna hijau yang menyelimuti jenazah bukanlah daun pisang, melainkan plastik yang berwarna hijau,” demikian tertulis.
Baca Juga: Eks Menag Lukman Hakim Saifuddin: Prof. Quraish Shihab Tempat Belajar Menghargai Waktu
“Plastik ini digunakan oleh warga Mamuju khususnya, untuk mencegah jenazah basah karena terkena air,” sambungnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, klaim jenazah korban gempa bumi Mamuju dibungkus daun pisang adalah hoaks.
Kategorinya adalah konten yang menyesatkan.***