Sel itu digunakan untuk menguji efektivitas vaksin terhadap virus corona.
Caranya adalah menyuntikkan virus SARS-Cov-2 ke dalam paru-paru kera hijau Afrika sebagai objek penelitian.
Baca Juga: Cuitkan Turut Berduka Cita, Yusril Ihza Mahendra: Telah Berpulang ke Rahmatullah
Penyuntikkan itu dinilai paling efektif karena virus itu menyerang pernapasan.
Virus itu lalu berkembang di sel vero tersebut. Vaksin lalu bekerja melawan virus di dalamnya.
Kabar ini juga dibantah Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pemerintah Kirim 700 Ribu Vaksin Covid-19 ke Seluruh Indonesia
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @Profesor Zubairi, ia menyatakan bahwa klaim kandungan vaksin Sinovac itu adalah hoaks.
Berdasarkan pemaparan di atas, kabar yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac mengandung sel kera hijau Afrika adalah hoaks.
Kategorinya adalah misleading content atau konten yang menyesatkan.***