PR INDRAMAYU – Sifat asam pada cuka dinilai berbahaya saat digunakan untuk kulit yang terbakar akibat sinar matahari.
Hal ini diungkap Carol Cheng yang merupakan pakar dermatologi di Geffen School of Medicine, UCLA, Los Angeles, Amerika Serikat (AS).
Carol Cheng menuturkan bahwa tingkat pH yang dimiliki sebagian besar jenis cuka adalah antara 2 hingga 3. Di antara jenis cuka itu adalah sari cuka apel dan cuka putih yang bersifat sangat asam.
Baca Juga: Setelah Jadi Pahlawan Kemenangan MU, Edinson Cavani Justru Terancam Diselidiki FA
"Mengoleskan zat ini pada kulit yang terbakar sinar matahari dapat merusak pelindung kulit yang sudah rusak. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih parah, peradangan, dan penyembuhan yang tertunda," ujarnya.
Bahan yang terkandung dalam cuka adalah asam laktat, asam asetat, asam malat, serta asam sitrat. Saat dioleskan pada kulit yang sensitif, kandungan di atas bisa menimbulkan luka bakar kimiawi yang serius.
Terlebih lagi saat luka bakar tersebut terhitung parah seperti paparan sinar matahari maupun luka terbuka. Dioleskannya cuka pada luka tersebut justru akan terasa lebih menyakitkan. Itu adalah salah satu alasan mengapa kita perlu menghindari penggunaan cuka tersebut.
Baca Juga: Update Corona Indramayu Hari Ini, 30 November 2020: Selama 3 Hari Pasien Covid-19 Bertambah 63 Orang