Fakta atau Mitos: Benarkah Obat Kumur Bisa Bunuh Virus Corona di Mulut? Simak Penjelasannya

- 27 November 2020, 11:03 WIB
Obat kumur/Pixabay/Portal Brebes
Obat kumur/Pixabay/Portal Brebes /

PR INDRAMAYU – Sebuah “tanda-tanda menjanjikan” ditemukan para ilmuwan dari Universitas Cardiff bahwa obat kumur yang beredar di pasaran ditengarai bisa membunuh virus.

Di antara virus yang bisa mati akibat obat kumur itu ialah virus corona yang tengah mewabah. Laporan di atas muncul menjelang uji klinis Covid-19 terhadap pasien University Hospital of Wales, United Kingdom.

Disebutkan dalam penelitian tersebut bahwa virus dalam air liur bisa terbunuh berkat obat kumur tersebut.

Baca Juga: [BESOK BANGET] Mau Tahu Cerita Wayang Golek Indramayu? Simak Jadwal Lengkap Rilis Buku Smaradharmayu

Namun belum ada bukti yang jelas bahwa virus corona termasuk di dalamnya, pasalnya penggunaan obat kumur tidak akan sampai pada paru-paru atau saluran pernapasan.

Salah satu peneliti yakni Dr. Nick Claydon menyatakan bahwa jika telah teruji, obat kumur bisa menjadi salah satu protokol kesehatan yang bisa diterapkan.

"Jika hasil positif ini tercermin dalam uji klinis di Universitas Cardiff, dengan menggunakan obat kumur berbasis CPC, (obat kumur) dapat dijadikan sebagai bagian penting dalam rutinitas sehari-hari, bersama dengan mencuci tangan, menjaga jarak fisik dan memakai masker," ujar spesialis periodontologi tersebut.

Baca Juga: Turki Penjarakan Ratusan Orang Seumur Hidup atas Upaya Kudeta Gulingkan Erdogan yang Gagal pada 2016

“Tanda-tanda menjanjikan” itu ditunjukkan obat kumur yang mengandung paling tidak 0,07 persen cetypyridinium chloride (CPC).

Kandungan itu ditengarai bisa membunuh virus sebagaimana penelitian di laboratorium menggunakan tabung reaksi.

Meskipun belum ditinjau ahli kesehatan lain, studi itu bisa mendukung penelitian terbaru lainnya yang menemukan bahwa obat kumur berbasis CPC tersebut bisa membunuh virus di rongga mulut.

Baca Juga: Update Corona Indramayu Pagi Ini, Jumat 27 November 2020: Bertambah 21 Orang, 8 di Antaranya Pelajar

Penulis utama penelitian tersebut, Dr. Richard Stanton, menyatakan bahwa literatur kesehatan gigi dan mulut bisa bertambah oleh penelitian tentang obat kumur.

Selain itu, diharapkan penelitian itu bisa membuktikan bahwa obat kumur bisa membunuh virus Covid-19 (dan jenis virus corona lainnya) kala diuji di laboratorium.

"Studi ini belum diuji oleh rekan sejawat lainnya dan dipublikasikan, yang artinya belum diteliti oleh ilmuwan lain sebagaimana riset akademis. Namun sekarang sudah diserahkan untuk dipublikasikan di jurnal.

Baca Juga: Menyesal 'Meng-iyakan' Devina Pergi, Ade Londok: Rasa Sayang Mang Ade Lebih dari yang Kamu Pikirkan

"Masyarakat harus terus mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah dianjurkan oleh pemerintah, termasuk sering mencuci tangan dan menjaga jarak sosial,” ujar Stanton dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Uji klinis akan bisa membuktikan bahwa obat kumur turut mengurangi virus di air liur pasien Covid-19 di rumah sakit di Cardiff. Diharapkan hasil uji klinis itu bisa segera didapat pada awal 2021 mendatang.

Menurut Prof David Thomas dari Universitas Cardiff, hasil awal penelitian tersebut belum bisa membuktikan bahwa mencegah penularan Covid-19 antarpasien.

Baca Juga: BMKG Perkirakan Cuaca Indramayu Hari Ini, Jumat 27 November 2020, Berikut Keterangan Lengkapnya

Studi itu hanya akan membahas berapa lama efek obat kumur saat diberikan pada pasien Covid-19.

"Sementara obat kumur ini sangat efektif membasmi virus di laboratorium, kami perlu melihat apakah obat tersebut bekerja pada pasien dan ini adalah tujuan dari studi klinis kami yang sedang berlangsung," ujarnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x