PR INDRAMAYU – Beredar unggahan foto di media sosial Twitter terkait peristiwa di Madiun, Jawa Timur. Disebutkan dalam cuitan yang menyertainya bahwa foto itu memperlihatkan pembantaian ulama dan santri.
“Pembantaian Ulama dan Santri: Darah di Madiun September 1948,” demikian yang tertulis dalam cuitan tersebut.
Foto itu diunggah akun Twitter Kamandanu Ngapak, @arulbaex, pada 20 September 2020 pukul 6.04 pagi. Unggahan itu telah mendapat 1,025 Likes, dan 419 Retweets.
Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Air Rebusan Bawang Putih Dapat Sembuhkan Covid-19? Tinjau Faktanya!
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Turn Back Hoax, informasi di atas adalah hoaks. Kategorinya ialah konten yang salah.
Pemeriksaan fakta atas informasi itu dilakukan Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta). Mafindo adalah akronim dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia.
Berdasarkan penelusuran, foto-foto itu tidak menggambarkan peristiwa pembantaian ulama dan santri. Bahkan di antara foto tersebut tidak ada hubungannya satu sama lain.
Foto 1
Foto tersebut diambil pemenang Pulitzer 1977 yakni Neal Ulevich. Ulevich mengambil foto mahasiswa yang tergantung di taman Universitas Thammasat, Bangkok, Thailand pada 1976.