Cek Fakta: Tiongkok Targetkan 100 Juta Penduduk Tanah Air Tewas Lewat Vaksinnya, Simak Faktanya

5 November 2020, 11:40 WIB
ilustrasi vaksin covid-19. //PIXABAY//pearson0612

PR INDRAMAYU – Dalam unggahan yang viral dan ramai jadi perbincangan warganet Tanah Air, Tiongkok telah menargetkan 100 juta penduduk Indonesia tewas dengan vaksin dari Negara Tirai Bambu tersebut.

Narasi tersebut, salah satunya diunggah melalui media sosial Facebook Solid Lawan Covid, pada Oktober 2020.

Bukan hanya di Facebook, narasi yang berisi target kematian 100 juta warga Indonesia oleh Tiongkok itu juga tersebar melalui WhatsApp lewat pesan berantai, berikut narasi lengkapnya.

Baca Juga: Ironis! Habitat Monyet dan Kera Sulawesi Hancur Akibat Penebangan Hutan, Simak Penjelasannya

“Hati hati vaksi bisa mwmbunuh jiwa. Cina mendatangkan 100 jt penduduk Indonesia mati melalui vaksin cina. Jangan ada yang mao divaksin. Biar Cina bangkrut ini bisnis WHO Yahudi nasoroh Cina. Yg jadi tujuan umat islam. Kita wajib waspada. Negara di Rezim Jokowi jadi amburadul. Lengserkan Jokowi pemimpin keblingeerrrr,”.

 

Melansir dari situs Antara, Hingga Rabu, 4 November 2020, tidak ditemukan satupun pernyataan resmi yang dimuat media arus utama ataupun sumber resmi lain, terkait target kematian 100 juta warga Indonesia oleh Tiongkok melalui vaksin produksinya.

Dengan demikian, unggahan terkait vaksin tersebut dapat dipastikan hoaks atau berita bohong.

Baca Juga: Kemenangan! Dortmund Puncaki Klasemen Hingga Erling Haaland Sumbang Dwigol

Selain Sinovac dari Tiongkok, pemerintah Indonesia juga menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi lain. Seperti, Pfizer, Johnson and Johnson, Astrazeneca, dan Cansino Biologisc, serta beberapa perusahaan farmasi lainnya.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof Dr Kusnandi Rusmil Sp AK MM mengatakan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari uji klinis fase tiga vaksin Sinovac hingga saat ini.

“Kalau sudah lulus tahap tiga, vaksin bisa digunakan dan diperjualbelikan,” kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Klaim Adanya Penipuan Terkait Pemilu AS, Donald Trump: Terus Terang, Kita Memenangkan Pemilu Ini

Menurutnya, para relawan yang telah mengikuti imunisasi Vaksin Sinovac akan terus dipantau hingga enam bulan ke depan.

“Dari sekian banyak imunisasi yang dilakukan di Indonesia, kemungkinan terjadi reaksi yang berat seperti pingsan habis diimunisasi sangat kecil, di mana kejadiannya adalah 0,1 sampai satu kejadian dari sejuta orang yang diimunisasi,” tutur Kusnandi.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler