PR INDRAMAYU - Pelaksanaan solat Idul Adha merupakan ibadah sunnah bagi umat muslim untuk dilakukan dan dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha.
Solat Idul Adha memiliki banyak keutamaan karena pahalanya sangat luar biasa, karena begitu besarnya pahala solat ini Rasulullah memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk mengerjakannya.
Tak hanya itu, anak-anak juga dianjurkan melaksanakannya, bahkan wanita yang sedang haid pun juga diperintahkan untuk menyaksikan meskipun harus menjauh dari tempat solat.
Baca Juga: Soal Pembatalan Keberangkat Haji, Berikut Ini Penjelasan dari Kemenag
Hukum solat Idul Adha yakni sunnah muakkadah yang artinya sunnah yang dianjurkan.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari halaman website bBersamadakwah.com inilah hukum pelaksanaan solat Idul Adha sebagaimana hadits dari Ummu Athiyyah radhiyallahu ‘anha:
أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِيْ عِيْدَيْنِ العَوَاطِقَ وَالْحُيَّضَ لِيَشْهَدْناَ الخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَتَعْتَزِلَ الْحُيَّضُ الْمُصَلِّى
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami keluar menghadiri shalat ‘id bersama budak-budak perempuan dan perempuan-perempuan yang sedang haid untuk menyaksikan kebaikan-kebaikan dan mendengarkan khuthbah. Namun beliau menyuruh perempuan yang sedang haid menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
1. Niat Solat Idul Adha
Rasulullah SAW dan para sahabat biasa mengerjakan solat Idul Adha tanpa melafadzkan bacaannya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dibantai Vietnam, Ketum PSSI: Kekalahan Ini harus Dievaluasi
Berikut ini lafadz niat solat Idul Adha sebagai makmum:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
(usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala.
Baca Juga: Setelah Hot Sauce, NCT Dream Siap Rilis Album Repackage Hello Future
Sedangkan lafadz niat solat Idul Adha untuk imam sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
(usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa)
Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Kemudian untuk tempat pelaksanaan solat Idul Adha disyariatkan atau dilakukan secara berjamaah, tempatnya lebih afdhol atau lebih utama di tanah lapang kecuali ada halangan seperti hujan.
Dalilnya, Rasulullah biasa mengerjakan sholat ‘id di tanah lapang meskipun ada Masjid Nabawi yang pahala sholat di dalamnya dilipatgandakan 1.000 kali lipat. Sebagaimana hadits dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang. (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Tata Cara Pelaksanaan Solat Idul Adha
Baca Juga: Prediksi Paraguay vs Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2022: Ketajaman Neymar Kembali Diuji
Solat Idul Adha dilakukan secara berjamaah di tanah lapang yang luas menariknya Setelah solat selesai ditunaikan, khatib menyampaikan khutbah. Ini berbeda dengan urutan pada solat Jumat yang khutbahnya disampaikan terlebih dulu, setelah itu baru solat.
Berikut ini adalah beberapa hal tentang tata cara pelaksanaan solat Idul Adha sebagai berikut:
1. Tidak ada sholat qobliyah dan ba’diyah
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Foto Bareng Elsa, Riki Kembali Buat Kekacauan
Sholat idul adha tidak didahului dengan sholat sunnah qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan sholat sunnah ba’diyah. Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Sekarang Bisa Daftar Nikah Online, Simak Langkah-langkah dan Berkas untuk Diunggah
2. Tidak ada adzan dan tidak ada iqomah
Sholat idul adha tidak didahului dengan adzan, tidak pula ada iqomah. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.
Baca Juga: Ramalan Shio Selasa 8 Juni 2021: Shio Ayam Jangan Membuat Cemburu Seseorang
Secara praktis, tata cara sholat Idul Adha adalah sebagai berikut:
- Niat
- Takbiratul ihram
Baca Juga: Ramalan Shio Selasa 8 Juni 2021: Shio Ayam Jangan Membuat Cemburu Seseorang
- Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali. Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
- Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya
- Ruku’ dengan tuma’ninah
Baca Juga: Sebentar Lagi Pengumuman SBMPTN 2021, Begini Cara Cek Hasilnya
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Bangkit dari sujud dan bertakbir
- Takbir zawa-id sebanyak lima kali. Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Duduk tasyahud dengan tuma’ninah
- Salam.***