Penolakan TKA Tiongkok Kian Memanas, KSPI: Mengapa Tidak Mempekerjakan Tenaga Lokal Saja?

- 1 Juli 2020, 07:41 WIB
WARGA Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomee, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berdatangan menyaksikan aksi demonstrasi penolakan kedatangan ratusan TKA asal China di simpang empat Bandara Haluoleo Kendari pada Selasa, 30 Juni 2020 malam.*
WARGA Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomee, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berdatangan menyaksikan aksi demonstrasi penolakan kedatangan ratusan TKA asal China di simpang empat Bandara Haluoleo Kendari pada Selasa, 30 Juni 2020 malam.* /ANTARA/Harianto/

PR INDRAMAYU - Kedatangan ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok menjadi perhatian warga di simpang empat Bandara Haluoleo Kendari, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Beberapa warga mulai dari ibu-ibu hingga anak kecil pun berdatangan ke area perempatan bandara untuk menyaksikan para pengunjuk rasa yang menolak kedatangan TKA.

Aksi demonstrasi itu juga turut diwarnai proses sweeping yang terus berlangsung hingga Selasa, 30 Juni 2020 malam.

Baca Juga: UPDATE Corona Dunia Selasa, 30 Juni 2020: Totalnya 10,4 Juta Kasus, Bagaimana Kabar Vaksin?

Menjelang kedatangan berikutnya, polisi pun bersiaga lantaran suara-suara penolakan dari masyarakat masih terus terjadi bahkan kian memanas.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal juga melantangkan suara penolakan yang meminta pemerintah untuk segera memulangkan para tenaga kerja asing asal Tiongkok tersebut ke negara asalnya.

Said Iqbal mengatakan, upaya pemerintah mempekerjakan warga negara Tiongkok secara tidak langsung telah mencederai perasaan para tenaga kerja lokal. Ditambah lagi beberapa dari mereka ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat merebaknya pandemi di Indonesia.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Mahasiswa Bisa Minta Bantuan TNI untuk Menggelar Aksi Demonstrasi?

“Di tengah dan banyak buruh yang kehilangan pekerjaan, mengapa TKA justru diizinkan bekerja di Indonesia? Bukankah akan lebih baik jika pekerjaan tersebut diberikan untuk rakyat kita sendiri,” tutur Said dilansir RRI.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x