Kasus Corona di AS Semakin Terpuruk, Joe Biden Anggap Trump Nyerah Hadapi Pandemi

1 Juli 2020, 09:21 WIB
JOE Biden Kandidat Presiden Amerika dari Partai Demokrat.* //Antara

PR INDRAMAYU - Kandidat Presiden Demokrat Joe Biden pada Selasa, 30 Juni menggunakan kesempatan konferensi pers pertamanya dalam hampir 90 hari untuk melancarkan serangan baru terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam pidatonya, ia menyikut persoalan penanganan virus corona Amerika Serikat yang masih belum menemui titik akhir dengan menyebut sebagai "salah urus bersejarah".

Berbicara di kampung halamannya di Wilmington, Delaware, mantan wakil presiden itu berpendapat bahwa tindak Trump dalam menghadapi krisis pandemi global ini morat-marit dan tak terkendali. Alhasil inipun membuat kasus di negara adikuasa itu meningkat.

Baca Juga: Bisnis Hotel dan Restoran di Indramayu Kembali Menggeliat, Masyarakat Siap-siap Berburu Diskon

Biden menyebut Trump, yang sebelumnya menyatakan perang untuk virus corona, tampaknya telah menyerah.

"Sekarang hampir Juli dan tampaknya presiden masa perang kita telah menyerah, mengibarkan bendera putih dan meninggalkan medan perang," kata Biden dilansir Aljazeera. 

"Orang-orang Amerika tidak melakukan pengorbanan besar selama empat bulan terakhir sehingga Anda dapat menyia-nyiakan semua upaya yang telah mereka lakukan dengan ocehan dan tweet tengah malam Anda," tambah Biden, yang menyampaikan pidato kepada wartawan di sebuah gimnasium sekolah menengah.

Baca Juga: Penolakan TKA Tiongkok Kian Memanas, KSPI: Mengapa Tidak Mempekerjakan Tenaga Lokal Saja?

Sementara itu, dalam memerangi pandemi ini, Biden merilis rencana terbaru untuk mengatasi pandemi, yang akan mencakup lebih banyak pengujian Covid-19 dan mempekerjakan setidaknya 100.000 tenaga kontrak.

Dia menambahkan bahwa penggunaan masker dan menjaga jarak harus menjadi protokol yang wajib dilakukan. 

Selain itu, Biden juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan bisa memburuk ketika musim flu datang. Pencegahan dan penanganan menjadi starter wajib untuk terus digencarkan. 

Baca Juga: UPDATE Corona Dunia Selasa, 30 Juni 2020: Totalnya 10,4 Juta Kasus, Bagaimana Kabar Vaksin?

Setidaknya 2,6 juta kasus virus corona telah dilaporkan di AS dan lebih dari 126.000 kematian menjadikan AS berada di urutan pertama untuk jumlah kasus dan kematian dari negara lain di seluruh dunia. ***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler