Kendati demikian, Tinder telah menerapkan beberapa aturan pada fitur video chat yakni tidak akan mengizinkan berbuat asusila atau konten seksual, serta akan melarang konten yang melibatkan anak di bawah umur.
Selain itu, Tinder juga tidak mengizinkan pelecehan, perkataan yang mendorong kebencian, kekerasan, atau aktivitas ilegal lainnya.
Baca Juga: Shakhtar Donetsk vs Inter Milan Jadi Ajang Balas Dendam, Berikut Susunan Pemain yang Ikut Berlaga
Saat mengobrol, pengguna memiliki opsi untuk mematikan mikrofon, kamera video, dan membalikkan kamera depan atau belakang.
Tidak seperti FaceTime atau Skype, fitur video chat Tinder membagi layar secara horizontal yang memenuhi seluruh layar.
"Ini membantu memastikan bahwa Anda menampilkan wajah terbaik Anda dengan pasangan,” kata Tinder dalam rilisnya.
Baca Juga: Raheem Sterling Dirikan Yayasan Bantu Kaum Muda Inggris yang Kurang Beruntung, Alasannya Terpuji
Jika video chat berjalan buruk, atau ada sesuatu yang menurut pengguna perlu dilaporkan, mereka dapat mengirim laporan ke Tinder saat panggilan berakhir. Hal tersebut itu juga tidak dibagikan dengan orang lain.
"Kami sangat senang untuk berbagi bahwa fitur Face to Face diluncurkan ke komunitas global kami setelah menerima umpan balik positif dari anggota kami yang memiliki akses awal ke sana,” kata Kepala Produk Kepercayaan dan Keamanan Tinder, Rory Kozoll dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan fitur ini menjadi peningkatan yang berfokus pada keamanan pengguna selama menjalani kencan di aplikasi.