“Keputusan yang mungkin berdampak potensial pada karyawan kami tidak pernah dianggap enteng,” kata CEO Nokia tersebut.
“Prioritas saya adalah memastikan bahwa setiap orang yang terkena dampak didukung melalui proses ini,” tambahnya.
Baca Juga: Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Pemerintah Amankan Persediaan Beras Nasional
Nokia berharap restrukturisasi dapat menghemat biaya sekitar 600 juta euro pada akhir tahun 2023. Separuh dari penghematan diharapkan dapat direalisasikan pada tahun 2021.
Penghematan ini akan diimbangi dengan peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan serta kapabilitas dan biaya di masa depan terkait dengan inflasi gaji.
Dikutip dari Reuters, bahwa Nokia dan Ericsson telah mendapatkan lebih banyak pelanggan seiring dengan banyak operator tekelomunikasi yang mulai meluncurkan jaringan 5G di negaranya.
Perusahaan Ericsson yang berasal dari Swedia itu mendapat keuntungan sebagian karena memenangkan kontrak radio 5G di China.
Sementara perusahaan Nokia belum bisa memenangkan kontrak radio 5G di China.
Diketahui Nokia juga kalah dari Samsung Electronics yang sudah memasok peralatan 5G ke Verizon.***