Peneliti Amerika Serikat: TikTok Jadi Wadah Aspirasi Politik di Asia Tenggara

- 2 Maret 2021, 09:05 WIB
Peneliti Amerika Serikat mengungkap bahwa TikTok menjadi wadah aspirasi politik di Asia Tenggara yakni Indonesia, Thailand, dan Myanmar.
Peneliti Amerika Serikat mengungkap bahwa TikTok menjadi wadah aspirasi politik di Asia Tenggara yakni Indonesia, Thailand, dan Myanmar. /Freepik/Dinda

“Kenapa teknik ini digunakan? Karena sejauh ini belum ada alat yang bisa secara spesifik mengumpulkan data di TikTok, tidak seperti media sosial lainnya yakni Facebook, Twitter, Youtube, atau Reddit,” ujar Nuurrianti Jalil.

Algoritme pada Tiktok ternyata bisa menaikkan jumlah view melalui promosi organik sehingga bisa menjadi alat politik strategis.

Baca Juga: Bali Punya Destinasi Wisata Baru, Pecinta Coklat Wajib Datang Ke Tempat Ini!

“Algoritme yang ada juga dapat membuat audiens di luar Asia Tenggara untuk ikut aktif di konten tersebut melalui berbagai interaksi dan likes melalui ‘for you page’ di TikTok atau akrab disebut ‘fyp’,” ujar Nurrianti Jalil.

“Dengan algoritme ini, konten politis yang disebar oleh pengguna TikTok dapat membuka diskusi komentar bukan hanya untuk pengguna lokal, tapi bisa sampai ke negara di Eropa dan Amerika,” ujarnya melanjutkan.

Contohnya adalah video demo di Thailand yang disebar oleh pengunjuk rasa lalu diangkat oleh kreator konten dari benua Amerika Latin.

Baca Juga: Dialami Beberapa Orang, Apakah Alergi Dapat Disembuhkan? Berikut Ulasannya

Pada akhirnya video populer di TikTok bisa semakin dilihat orang banyak bahkan diangkat oleh pembuat konten dari negara lain.

“Berdasarkan pengamatan saya, media sosial lain seperti Facebook, Twitter, dan Youtube juga merekam fenomena yang sama, tapi tidak ada yang memberikan jangkauan seluas TikTok,” ujar Nurrianti Jalil.

“Saya percaya algoritme unik TikTok yang mendukung konten berdasarkan interaksi, ketertarikan, dan eksplorasi pengguna di aplikasi, membuatnya bisa lebih viral dibanding dengan media sosial yang lain,” ujarnya melanjutkan.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x