Mengaku Akan Memimpin Era 5G Nokia Pangkas 10.000 Karyawan Selama Dua Tahun Ke Depan

16 Maret 2021, 19:53 WIB
Kantor Nokia /Pixabay

PR INDRAMAYU – CEO Nokia Pekka Lundmark membuat gebrakan baru dengan memangkas 10.000 orang karyawannya dalam dua tahun ke depan.

Perusahaan Nokia dari Grup telekomunikasi Finlandia ini melakukan pemangkasan karyawan sebagai upaya agar dapat bersaing dengan pesaingnya Nordik Ericsson.

Pemecatan karyawan ini bertujuan untuk memangkas biaya perusahaan dan memilih untuk menginvestasikannya ke dalam penelitian sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.

Baca Juga: Kemenag Buka Beasiswa Santri Berprestasi 2021, Simak Syarat dan Jadwal Lengkapnya

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Reuters, setelah mengambil alih jabatan CEO Nokia tahun lalu, Lundmark mengumumkan strategi barunya pada bulan Oktober tahun lalu, di mana perusahaan Nokia akan memiliki empat grup bisnis.

Dia mengaku bahwa perusahaannya akan melakukan apa pun untuk dapat memimpin era 5G, karena bank juga mengambil bagian tersebut dari perusahaan Huawei.

Lundmark diharapkan agar mempresentasikan strategi jangka panjangnya, dengan membahas rencana tindakan dan menetapkan target keuangan dalam pengumuman pasar modal perusahaan pada Kamis mendatang.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Selasa 16 Maret 2021: Total Kasus Aktif Turun 2.482

Ia juga mengatakan bahwa perusahaannya mengharapkan sekitar 600 juta euro hingga 700 juta euro atau 715 juta dollar AS yakni sekitar Rp10 trilliun untuk restrukturisasi dan biaya terkait yang dibutuhkan pada tahun 2023 mendatang.

“Keputusan yang mungkin berdampak potensial pada karyawan kami tidak pernah dianggap enteng,” kata CEO Nokia tersebut.

“Prioritas saya adalah memastikan bahwa setiap orang yang terkena dampak didukung melalui proses ini,” tambahnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Pemerintah Amankan Persediaan Beras Nasional

Nokia berharap restrukturisasi dapat menghemat biaya sekitar 600 juta euro pada akhir tahun 2023. Separuh dari penghematan diharapkan dapat direalisasikan pada tahun 2021.

Penghematan ini akan diimbangi dengan peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan serta kapabilitas dan biaya di masa depan terkait dengan inflasi gaji.

Dikutip dari Reuters, bahwa Nokia dan Ericsson telah mendapatkan lebih banyak pelanggan seiring dengan banyak operator tekelomunikasi yang mulai meluncurkan jaringan 5G di negaranya.

Baca Juga: Keluarkan Kebijakan Larangan Bernyanyi Bagi Siswi Sekolah, Menteri Pendidikan Afghanistan Tuai Protes

Perusahaan Ericsson yang berasal dari Swedia itu mendapat keuntungan sebagian karena memenangkan kontrak radio 5G di China.

Sementara perusahaan Nokia belum bisa memenangkan kontrak radio 5G di China.

Diketahui Nokia juga kalah dari Samsung Electronics yang sudah memasok peralatan 5G ke Verizon.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler